Shopee Affiliates Program

Anggota DPR: Terlalu Bahaya untuk WNI Tetap Bertahan di Ukraina

Jakarta

Rusia terus melancarkan serangan ke beberapa titik di Ukraina. Anggota Komisi I DPR Dave Laksono menyebut terlalu berisiko bila warga negara Indonesia (WNI) tetap bertahan di Ukraina.

“Sudah sangat genting dan terlalu bahaya, untuk WNI kita tetap bertahan di Ukraina,” kata Dave ketika dihubungi, Jumat (25/2/2022).

Dave belum mengetahui pasti kondisi WNI di Ukraina. Ia masih memantau.

Hal senada juga diungkapkan anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS Sukamta. Ia menyebut suasana di Ukraina menakutkan dan tidak menentu.

Suara ledakan terjadi saut menyaut. Sirine juga terdengar hampir setiap saat.

“Sebaiknya memang WNI segera dievakuasi, mumpung masih ada peluang. Kalau perang makin hebat, akan lebih sulit lagi,” terangnya.

Seperti diketahui, beberapa negara telah memberikan peringatan agar warga negaranya meninggalkan Ukraina atau area-area konflik yang diperkirakan menjadi pusat peperangan.

Atas hal itu, Kemenkumham RI langsung mengambil langkah strategis untuk mengamankan warga Indonesia dengan menyiapkan paspor khusus bagi 140 WNI di Ukraina.

“Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) telah menyiapkan langkah dari perspektif tugas keimigrasian guna mempermudah akses lalu lintas WNI di berbagai perbatasan internasional. Dalam fungsi Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM telah mempersiapkan diri menghadapi kontingensi dalam rangka evakuasi WNI dari Ukraina,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenkumham Andap Budhi Revianto dalam siaran persnya, Jumat (25/2/2022).

“Dalam situasi kontingensi, paspor bisa saja rusak, hilang, atau tertinggal karena kedaruratan. Dalam kondisi tersebut, Imigrasi nanti akan mengeluarkan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) sebagai pengganti paspor,” terang Andap.

Rusia Invasi Ukraina

Diketahui, pasukan Rusia sudah berada di distrik utara Ibu Kota Kiev (Kyiv) pada hari kedua invasi, demikian ungkap pejabat Ukraina. Rusia menginvasi Ukraina dari udara, laut, dan darat.

Kementerian Pertahanan Ukraina mengkonfirmasi bahwa pasukan Rusia telah menyusup ke distrik perumahan.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan 137 orang yang terdiri dari tentara maupun warga sipil tewas pada Kamis (24/02) atau hari pertama serangan besar Rusia.

PBB mengatakan warga di ibu kota Kiev dan dari kota-kota lain melarikan diri dan sekitar 100.000 sudah angkat kaki.

(isa/jbr)

Terima kasih telah membaca artikel

Anggota DPR: Terlalu Bahaya untuk WNI Tetap Bertahan di Ukraina