
Angan Nenek Paniyem Perbaiki Rumah Berlubang-Bocor Dekat Kandang Kambing

Jakarta –
Ada cita-cita terpendam di dalam hati Paniyem. Nenek berusia 71 tahun ini ingin sekali memperbaiki rumahnya yang sudah sungguh memprihatinkan.
Paniyem adalah penjual keranjang bambu di desa Sumbertangkil, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang, Jatim. Kondisi kesehatan membuat Paniyem terpincang-pincang saat berjualan.
Setelah lelah berjualan, Paniyem pulang ke rumah yang kondisinya memprihatinkan. Dapur ini sudah sangat reyot, dindingnya bahkan sudah roboh tersapu tanah longsor di belakang rumahnya. Perabotan dapur pun tak layak lagi digunakan. Mirisnya kondisi itu semakin diperparah dengan bau kotoran hewan dari kandang kambing di belakang dapurnya.
Sejak kecil kehidupanPaniyem memang keras. Sedari usia sekolah dia harus membantu keluarganya yang buruh tani.Paniyem sebenarnya pernah merantau ke Sumatera dan mencari penghasilan di sana hingga sukses membuat rumah di kampungnya. Namun sayangnya, dia kehilangan aset berharganya itu karena dijual oleh keluarganya.
Rumah Paniyem Foto: berbuatbaik.id
|
Oleh karena itu, dia pun pasrah kehilangan semuanya dan hanya tinggal di rumah berdinding kayu yang berlubang dan rapuh, atapnya bocor hingga tak punya kamar mandi. Sebab tak punya kamar mandi ini lah, Paniyem sering menahan buang air kecil.
Dia malu harus terus menumpang ke tetangga. Alhasil dia kini mengalami sakit darah tinggi, asam urat hingga kolesterol karena keengganannya buang air kecil menumpang tetangga.
Tak ada yang bisa diharapkan Paniyem, kehidupan anak-anaknya pun tak jauh berbeda, sama-sama susah. Dari 6 anaknya, hanya Subroto yang tinggal dekat dengan Paniyem.
“Cita-cita pertama ke ibu itu cuma mau benerin rumah Ibu itu aja. Ini sebenarnya itu ada angan-angan sama temen-temen semua pemuda di sini itu mau mengajak sebenarnya cari kayu buat benahi rumah Ibu lagi, tapi kalau teman-teman cuma bilang gini kalau dikasih kayu tetap dihabiskan rayap lagi gitu katanya, apa sedikit demi sedikit kita kumpulkan aja buat beli bata,” jelas Subroto kepada tim berbuatbaik.id CTARSA Foundation.
Paniyem sendiri sehari-hari berjualan keranjang bambu demi menyambung hidup. Pagi itu, dia sudah bersemangat karena diperbolehkan memotong dan mengambil sendiri bambu punya tetangganya. Maka dengan tertatih-tatih, nenek 71 tahun ini memotong bambu-bambu yang diameternya begitu besar.
“Kakinya ini ngilu, yang kiri ini yang kalau dikasih sandal lepas terus,” kata Paniyem kepada tim berbuatbaik.id CTARSA Foundation yang mendampinginya kala itu.
Paniyem memang butuh usaha ekstra untuk berjalan lantaran sejak lahir tumit kirinya tak bisa menjejak dengan sempurna. Demikian juga telapak kaki kanannya. Hal itulah yang membuatnya pincang ketika berjalan.
![]() |
Mari bantu Paniyem mewujudkan angan-angan untuk memperbaiki rumahnya yang sudah tak layak. Kamu bisa mulai membantu Paniyem dengan donasi lewat berbuatbaik.id CTARSA Foundation di LINK BERIKUT INI.
Kabar baiknya, semua donasi yang diberikan seluruhnya akan sampai ke penerima 100% tanpa ada potongan.
Kamu yang telah berdonasi akan mendapatkan notifikasi dari tim kami. Selain itu, bisa memantau informasi seputar kampanye sosial yang diikuti, berikut update terkininya.
Jika berminat lebih dalam berkontribusi di kampanye sosial, #sahabatbaik bisa mendaftar menjadi relawan. Kamu pun bisa mengikutsertakan komunitas dalam kampanye ini.
Yuk jadi #sahabatbaik dengan #berbuatbaik mulai hari ini, mulai sekarang!
(imk/imk)
Angan Nenek Paniyem Perbaiki Rumah Berlubang-Bocor Dekat Kandang Kambing
