Aksi Polisi Myanmar ‘Razia’ Kamar Demi Cari Demonstran Antikudeta

Yangon

Pasukan keamanan Myanmar mengepung warga Yangon pada Senin (8/3) malam dan menyatakan akan menggeledah rumah mereka dan memeriksa setiap kamar untuk mencari demonstran antikudeta.

Seperti dilansir AFP, Selasa (9/3/2021), dalam pengepungan itu, polisi menargetkan apartemen yang memasang bendera Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang menaungi pemimpin de-facto, Aung San Suu Kyi, yang ditahan sejak kudeta militer pada 1 Februari lalu.

Laporan kantor HAM Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebut pasukan keamanan Myanmar memblokir ruas jalanan pada satu blok area permukiman di San Chaung, Yangon, pada Senin (8/3) malam, dengan sekitar 200 demonstran masih ada di dalam area tersebut.

Dilaporkan suara ledakan keras juga terdengar dari area tersebut, meskipun tidak diketahui secara jelas apakah sumbernya berasal dari suara tembakan atau granat kejut. Situasi ini sempat memicu seruan dari misi diplomatik asing yang menyerukan agar para demonstran dilepaskan dari pengepungan tersebut.

Kepada AFP, sejumlah penduduk setempat menuturkan bahwa pasukan keamanan mulai menggeledah apartemen-apartemen di area tersebut, setelah pemadaman internet yang rutin dilakukan pada malam hari di Myanmar sekitar pukul 01.00 waktu setempat.

Menurut penduduk setempat, mereka menargetkan apartemen yang memasang bendera NLD di balkonnya. Salah satu warga menurutkan rumahnya, yang tidak menjadi tempat persembunyian demonstran, ikut digeledah.

“Mereka menggeledah setiap gedung di jalan Kyun Taw — mereka menghancurkan gembok gedung apartemen jika dikunci di lantai bawah,” tutur warga yang tidak menyebut namanya itu.

Warga setempat ini mengaku dirinya mendengar ada puluhan orang yang ditangkap. Menjelang fajar, atau pada Selasa (9/3) pagi, pasukan keamanan mulai mundur dan membiarkan beberapa demonstran kabur dari area tersebut.

Terima kasih telah membaca artikel

Aksi Polisi Myanmar ‘Razia’ Kamar Demi Cari Demonstran Antikudeta