Afrika Selatan Tutup Pantai untuk Selidiki Polusi di Laut Imbas Kerusuhan

Durban

Otoritas Afrika Selatan (Afsel) mengatakan mereka sedang menyelidiki kemungkinan terjadinya polusi di laut yang diduga terkait dengan tumpahan bahan kimia dari pabrik yang diserang selama kerusuhan pekan lalu. Beberapa ikan pun mati terdampar.

Dilansir dari AFP, Minggu (18/7/2021), tumpahan itu diidentifikasi pada Kamis (15/7) lalu, setelah sebuah gudang agrokimia yang menyimpan bahan kimia yang digunakan untuk membuat herbisida, pestisida dan fungisida, di dekat kota pelabuhan timur Durban dibakar.

“Gudang itu dibakar awal pekan ini selama kerusuhan yang melanda sebagian provinsi,” kata sebuah pernyataan dari pemerintah provinsi KwaZulu-Natal.

Sebagai tindakan pencegahan, pantai pun ditutup dan memperingatkan masyarakat untuk menahan diri dari memancing, berselancar, atau mengambil ikan laut yang mati.

“Ini berdampak pada kehidupan laut,” ucap Departemen Lingkungan Provinsi dalam sebuah pernyataan menyusul penemuan ikan mati di pantai.

Pemerintah kota setempat mengatakan ‘polusi dianggap serius’ dan dapat mempengaruhi siapa saja yang mengonsumsi ikan tersebut.

Seperti diketahui, gumpalan asap besar dari gedung-gedung yang terbakar memenuhi langit Durban awal pekan ini. Saat itu, para perusuh mengamuk, menjarah dan membakar bangunan-bangunan.

Kerusuhan tersebut merenggut 212 nyawa. Peristiwa dipicu setelah mantan Presiden Jacob Zuma dijatuhi hukuman 15 bulan penjara karena menolak penyelidikan korupsi.

(fas/fas)

Terima kasih telah membaca artikel

Afrika Selatan Tutup Pantai untuk Selidiki Polusi di Laut Imbas Kerusuhan