Ada Perbedaan Pendapat Atasi COVID-19, MPR: Perlu Langkah Bersama

Jakarta

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mengimbau Pemerintah untuk mengambil langkah bijak dalam menyikapi perbedaan pendapat soal penanganan COVID-19. Hal ini mengingat kurva penyebaran COVID-19 yang cenderung naik dan mayoritas masyarakat menginginkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dihentikan.

“Pekan ini diluncurkan hasil lembaga survei Indikator yang mencatat adanya keinginan masyarakat agar PSBB segera dihapus. Padahal di sisi lain tren penularan COVID-19 terus meningkat,” kata Lestari dalam keterangannya, Jumat (21/8/2020).

Berdasarkan hasil survei Indikator, sebanyak 60,6% kelompok masyarakat sipil menginginkan pemerintah menghentikan PSBB, sedangkan 54,6% kalangan elite lebih memilih untuk melanjutkan PSBB.

“Ada perbedaan pendapat antara masyarakat dan kalangan elite dalam menghadapi ancaman pandemi COVID-19,” ujarnya.

Menurut wanita yang akrab disapa Rerie ini, Pemerintah harus bijak mengambil langkah dalam upaya pengendalian COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Ia mengatakan banyak kemungkinan yang bisa digambarkan dari hasil survei tersebut.

“Apakah keinginan masyarakat untuk menghapus PSBB karena tidak memahami bahaya COVID-19 atau karena ada kebutuhan yang tidak bisa ditunda?” katanya.

Legislator Partai NasDem ini juga menjelaskan dalam long weekend kali ini, Jasa Marga mencatat adanya peningkatan arus kendaraan yang keluar wilayah DKI Jakarta. Tercatat sebanyak 162.938 kendaraan meninggalkan Jakarta melalui ruas jalan tol pada Rabu (19/8/2020). Angka tersebut naik 39,2% jika dibandingkan dengan lalu lintas normal.

Rerie mengungkapkan hal ini terjadi lantaran masyarakat sudah mulai jenuh dalam tekanan dan berupaya melepas stres dengan cara berlibur di tengah penyebaran COVID-19 yang terus meningkat.

Rerie mengatakan adanya ketidaksinambungan antara keinginan masyarakat dan pemerintah dalam pengendalian COVID-19 harus segera disikapi dengan langkah yang tepat. Misalnya keinginan masyarakat untuk meniadakan PSBB harus diimbangi dengan upaya Pemerintah meningkatkan komitmen masyarakat dalam disiplin menjalankan protokol kesehatan.

“Semakin tinggi aktivitas warga, seharusnya diimbangi semakin ketatnya penerapan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun,” tegasnya.

Melihat hasil survei Indikator tersebut, Rerie memaparkan hal ini merupakan sebuah PR besar yang harus segera dicari solusinya.

“Untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 di Tanah Air ini perlu sebuah langkah bersama dengan masyarakat. Adanya perbedaan pendapat terkait cara menghadapi penyebaran COVID-19 antara masyarakat dan kalangan elite harus segera diatasi, agar kita bisa bergerak bersama menghadapi pandemi ini,” pungkasnya.

(akn/ega)

Terima kasih telah membaca artikel

Ada Perbedaan Pendapat Atasi COVID-19, MPR: Perlu Langkah Bersama