Shopee Affiliates Program

Tudingan Australia soal Pemotongan Sapi ‘Tak Manusiawi’ Ditepis Ulama

Banda Aceh

LSM bernama Animals Australia melayangkan surat protes ke Departemen Pertanian, Air dan Lingkungan Australia (DAWE) dan menyertakan rekaman video pemotongan hewan ‘tidak manusiawi’ yang disebut terjadi di Aceh. Anggapan itu kemudian ditepis para ulama.

“Ternak Australia di Indonesia masih dipotong menggunakan model Mark I yang sudah dilarang, penggunaan tali dalam pemotongan hewan menjadi keprihatinan bagi kita semua di industri peternakan,” kata CEO Animals Australia Glenys Oogjes dalam pernyataannya kepada ABC, pada Jumat (7/8/2020).

Animals Australia menyebut rekaman itu terjadi saat pemotongan hewan pada Hari Raya Idul Adha di Aceh. CEO Animals Australia Glenys Oogjes mengatakan tata cara pemotongan ‘sangatlah mengkhawatirkan’, seperti yang sudah pernah diungkapkan di tahun 2011.

Padahal, katanya, ada sistem pemantauan yang dibuat oleh Departemen Pertanian Australia, bernama Exporter Supply Chain Assurance System (ESCAS), setelah adanya larangan ekspor ternak ke Indonesia pada 2011.

Direktur eksekutif Dewan Eksportir Hewan Ternak Australia, Mark Harvey-Sutton menyebut rekaman tersebut ‘membuat stress’ yang melihatnya dan menunjukkan hewan-hewan yang berasal dari Australia itu diikat dengan tali dan kemudian lehernya digorok tanpa dibunuh lebih dulu dengan kejutan listrik.

Menurut Mark, beberapa video dan sejumlah besar foto yang diambil antara tanggal 30 Juli sampai 5 Agustus menunjukkan adanya 10 ternak sapi di fasilitas tersebut.

“Peristiwa ini tampaknya terjadi karena dilakukan oleh staf yang tidak berpengalaman, namun jelas ini di luar protokol normal yang dilakukan di Indonesia,” katanya.

Ulama Aceh kemudian buka suara. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Teungku Faisal Ali, mengawali penjelasan soal teknik pemotongan dengan membuat hewan pingsan lebih dulu atau stunning yang dinilai LSM tersebut harusnya dilakukan sebelum penyembelihan sapi di Aceh.

Faisal mengatakan MPU telah punya fatwa sendiri soal masalah tersebut. Dia menyebut teknik tersebut tak dibolehkan dalam Islam.

“Sudah ada fatwa Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh tentang penyembelihan dengan metode stunning. Dari berbagai pemaparan dari para ahli, kita menyimpulkan bahwa penyembelihan dengan teknik stunning itu tidak boleh di dalam Islam,” kata Faisal Ali, Rabu (12/8/2020).

Terima kasih telah membaca artikel

Tudingan Australia soal Pemotongan Sapi ‘Tak Manusiawi’ Ditepis Ulama