Warga di Bekasi Tolak Pemakaman Jenazah Diduga Corona karena Salah Paham

Kabupaten Bekasi

Aksi penolakan pemakaman jenazah diduga Corona dengan protokol COVID-19 terjadi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan mengatakan penolakan tersebut hanya salah paham.

“Ada kesalapahaman,” kata Hendra ketika dihubungi, Minggu (9/8/2020).

Mulanya, seorang tokoh agama, A, dirawat di RSUD Kabupaten Bekasi karena diabetes dan penyakit jantung. A telah melalui tes swab.

Usai 6 hari di rawat, A meninggal dunia. Namun ketika itu, hasil swab A belum keluar. Sehingga belum diketahui apakah A positif atau negatif Corona.

“Atas dasar itu karena memang belum keluar (hasil swab), karena dia itu tokoh, minta dimakamkan di pemakaman umum dan disalatkan di rumah. Nah, tentunya didampingi oleh petugas gugus tugas khususnya dinas kesehatan,” ujar Hendra.

Pemakaman dilakukan di pemakaman umum di Cikarang Utara oleh petugas medis yang memakai alat pelindung diri (APD). Hendra menyebut pihak rumah sakit dan pihak desa tidak meminta pengawalan kepada polisi.

Kesalahpahaman pun terjadi. Warga tidak terima jasad tokoh Agama itu dimakamkan oleh petugas ber-APD. Warga pun mengusir petugas ber-APD.

Terima kasih telah membaca artikel

Warga di Bekasi Tolak Pemakaman Jenazah Diduga Corona karena Salah Paham