Doni: Flu Spanyol Pernah Terjadi di Nusantara, Korban 4 Juta Jiwa

Jakarta –
Kepala Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan kasus serupa COVID pernah terjadi di wilayah Nusantara pada masa kolonial Hindia Belanda. Namun, kasus ini disebut bernama Flu Spanyol.
“Kita harus belajar juga dari sejarah, ternyata bapak ibu sekalian, kasus COVID ini dengan nama lain dulu adalah Flu Spanyol pernah terjadi di wilayah Nusantara yang saat itu masih dikuasai oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda,” kata Doni Monardo seperti yang ditayangkan YouTube BNPB, Minggu (9/8/2020).
Doni mengatakan kasus ini menimbulkan korban jiwa hingga 4 juta orang dengan jumlah terbanyak berada di Pulau Jawa.
“Korban jiwanya mencapai hampir 4 juta orang paling banyak itu di Pulau Jawa, karena penduduknya sangat banyak. 4 juta jiwa, korban jiwa terjadi karena kasus Flu Spanyol pada periode bulan Maret 1918 sampai dengan periode September 1919,” kata Doni.
Dia menyebutkan, salah satu cara Belanda untuk menyosialisasikan hal tersebut, yaitu melalui kearifan lokal. Belanda disebut memanfaatkan wayang untuk sosialisasi.
“Salah satu cara yang dilakukan Belanda, yaitu dengan menggunakan kearifan lokal, memanfaatkan wayang untuk program sosialisasi,” tuturnya.
Untuk itu, Doni menuturkan saat ini perlu adanya penyesuaian program sosialisasi terkait penggunaan masker dan protokol kesehatan kepada masyarakat. Di antaranya dengan melalui radio, televisi hingga jejaring media sosial.
“Hari ini tentu kita harus menyesuaikan program sosialisasi yang paling banyak diminati masyarakat lewat apa, bisa lewat televisi, radio, media sosial, lewat Instagram, lewat YouTube, lewat Facebook. Apa saja harus kita lakukan dari udara, dari darat dan dari fisik,” kata Doni.
“Dan kita harus juga menggalakkan program, setiap hari, setiap orang harus mampu mengajak orang orang di sekitarnya untuk patuh pada protokol kesehatan,” tuturnya.
(dwia/gbr)