Jambi –

Sejumlah warga Desa Pematang Rahim, Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi memblokade jalanan. Mereka protes kepada pemerintah daerah karena jalan di desanya rusak dan tak kunjung diperbaiki.

“Sudah 5 tahun lebih tak disenggol pemda. Akses sangat parah dari Pandan Lagan menuju Desa Pematang Rahim. Kurang lebih 13 km,” kata koordinator aksi, Muhammad, kepada wartawan, Senin (31/5/2021).

Warga mengeluhkan karena kondisi jalan penuh lubang serta bergelombang. Bahkan genangan air berlumpur lantaran jalan rusak sejak 2016 lalu hingga kini belum ada perbaikan dari pemerintah Jambi.

“Jalan yang rusak ini merupakan jalan akses utama yang menghubungkan tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan kami berharap pemerintah tanggap terkait kerusakan jalan di daerah kami,” kata dia.

Warga meminta agar pemda cepat tanggap atas kondisi jalan rusak karena menyebabkan banyak kecelakaan. Aksi blokade jalan di desa itu juga menimbulkan kemacetan cukup panjang sekitar 3 jam.

Di aksi ini, sebagian warga yang turun blokade jalan juga terlihat lakukan aksi teatrikal di lokasi jalan yang berlubang. Aksi teatrikal itu sebagai bentuk protes mereka dengan kondisi jalan rusak yang begitu parah.

“Kami harap pemerintah daerah Tanjabtim ini ikut mendorong, jangan hanya diam saja, jangan hanya bisa menunggu bola saja. Jalan ini sudah sangat rusak yang membuat pengguna jalan mengeluh. Kami sebagai pengguna jalan berharap agar jalan ini bisa diperbaiki secepatnya,” ujar Muhammad.

Setelah menggelar aksi di jalan, akhirnya puluhan warga tersebut membubarkan diri dan membuka blokade jalan. Warga menyatakan jalan rusak menghambat aktivitas mereka.

Warga mengancam jika tuntutan tidak ditanggapi oleh pemerintah daerah, mereka akan melakukan aksi kembali jumlah massa lebih banyak.

Wabup Tanjabtim, Robby Nahliansyah, angkat bicara terkait demo warga. Dia mengatakan jalanan di wilayah tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jambi.

“Terima kasih kepada masyarakat telah mengingatkan kami pemerintah, bahwa jalan tersebut adalah akses ruas jalan yang menjadi kewenangan pemprov, tentunya informasi tentang kondisi terkini jalan tersebut, pemprov kami harap bisa cepat menanggapi,” kata Robby lewat pesan singkat.

“Kami juga dari pemda, akan mencoba mengkomunikasikan lewat perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah tersebut. Semoga penanganan bersama, bisa secepatnya kita lakukan,” tambahnya.

(jbr/jbr)