Usai di Bekasi, Kini Jakcloth Tangerang Juga Disegel Gegara Kerumunan

Tangerang –
Setelah Jakcloth Bekasi ditutup polisi, kini Jakcloth Tangerang disegel Satpol PP. Penyegelan dilakukan karena adanya kerumunan warga yang tergiur dengan promo diskon 90%.
“Jakcloth sedang mengadakan event diskon 90% (sehingga timbul kerumunan),” ujar Camat Karawaci Wawan Fauzi lewat pesan singkat kepada detikcom, Sabtu (29/5/2021).
Mulanya, kerumunan terjadi di Jakcloth Store di Jalan Beringin Raya, Karawaci, Kota Tangerang pada Jumat (28/5) siang. Setelah mendapatkan laporan, pihak kecamatan Karawaci dan Satpol PP Kota Tangerang langsung bergegas menuju lokasi.
“Disegel sementara oleh Satpol PP Kota Tangerang,” imbuh Wawan.
Wawan tak merinci berapa lama penyegelan tersebut. Ia juga tidak menjelaskan kelanjutan dari promo diskon 90% usai adanya kerumunan warga.
Wawan menyebut jumlah pengunjung yang hadir melebihi kapasitas toko. Sehingga tidak ada jarak antar pengunjung.
“Mengenai tidak jaga jarak ya pasti, namanya berkerumun sudah tidak ada jaga jarak. Mengenai masker, sepanjang yang saya lihat pengunjung menggunakan masker,” tuturnya.
Jakcloth Bekasi Disegel
Penyegelan juga terjadi di Jakcloth Store Bekasi, Bekasi Selatan, pada Jumat (28/5) siang. Mulanya, anggota Polsek Bekasi Selatan yang sedang patroli mendapati kerumunan di Jakcloth Store Bekasi.
“Yang berkumpul sampai 500 orang, tempatnya tidak memungkinkan rukonya juga kecil, terus (ruko) di pinggir jalan mepet,” kata Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Imam Syafi’i ketika dihubungi detikcom, Jumat (28/5/2021).
Menurut Imam Syafi’i, kerumunan pembeli di Jakcloth juga tanpa jarak. Panitia disebutkan tidak bisa mengatur para pembeli sehingga kerumunan tidak terelakkan.
“Tadi kita tutup (red-segel), kita police line nanti kita tawarkan solusinya ya tidak boleh mengadakan seperti itu,” imbuh Kompol Imam.
“Iya sementara (disegel) sampai disampaikan solusi bagaimana supaya mungkin kan… ini kan mau tutup, cuci gudang, (tapi) tetap dagangannya bisa terjual. Tetapi kami punya syarat supaya masyarakat tidak berbondong-bondong ke sana,” lanjutnya.
(isa/isa)