4 Manfaat Puasa Syawal, Ganjaran Pahala Dilipatgandakan hingga Jaga Istiqomah

Jakarta –
Ramadhan 2021 selesai, umat muslim masih bisa melaksanakan puasa. Amalan puasa sunnah setelah bulan Ramadhan selama enam hari atau puasa syawal juga memiliki manfaat bagi umat muslim yang menjalankannya.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh An Nasai tentang mengerjakan ibadah sunnah menjadi salah satu landasan untuk berpuasa Syawal. Hadits tersebut berbunyi:
نْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ “ أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ صَلاَتُهُ فَإِنْ كَانَ أَكْمَلَهَا وَإِلاَّ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ وُجِدَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَكْمِلُوا بِهِ الْفَرِيضَةَ “
Artinya: Seperti dinarasikan Abu Hurairah, Rasulullah SAW berkata, amalan pertama yang dihitung dari seorang manusia adalah sholat. Jika sempurna maka semuanya akan tercatat lengkap, dan jika ada yang kurang Allah SWT akan berkata, “Periksalah jika hambaku melakukan ibadah sunnah (nafil).” Jika dia melakukannya maka ibadah wajib akan dilengkapi dari yang sunnah. (HR An-Nasa’i).
Lantas, apa saja manfaat-manfaat yang akan diterima umat muslim bagi yang melaksanakan puasa syawal?
Dikumpul oleh detikcom dari berbagai sumber, berikut ini adalah manfaat dari puasa di bulan Syawal.
Manfaat Puasa Syawal
1. Pahala berpuasa setahun penuh
Ganjaran pahala bagi yang berpuasa di bulan Syawal selama enam hari adalah pahala yang senilai dengan berpuasa selama setahun penuh.
Sebagaimana dalam sebuah hadits dari Abu Ayyub Al-Anshori radhiyallahu ‘anhu mengatakan Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (pahala) puasa selama setahun penuh.” (HR. Muslim no. 204).
Selain itu, Ibnu Majah juga meriwayatkan hadist serupa tentang ganjaran pahala dari puasa Syawal yang berbunyi:
عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ، أَنَّ أُسَامَةَ بْنَ زَيْدٍ، كَانَ يَصُومُ أَشْهُرَ الْحُرُمِ . فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ “ صُمْ شَوَّالاً ” . فَتَرَكَ أَشْهُرَ الْحُرُمِ ثُمَّ لَمْ يَزَلْ يَصُومُ شَوَّالاً حَتَّى مَاتَ
Artinya: “Seperti diceritakan dari Muhammad bin Ibrahim, Usamah bin Zaid terbiasa puasa di bulan-bulan suci. Rasulullah SAW kemudian berkata, ‘Puasalah di Bulan Syawal,’ lalu dia melaksanakan puasa tersebut hingga akhir hayat.”(HR Sunan Ibnu Majah).
2. Pahala dilipatgandakan
Tidak hanya ganjaran pahala seolah-olah mengerjakan puasa selama setahun penuh, umat muslim yang berpuasa Syawal selama enam hari juga dijanjikan pahalanya dilipatgandakan.
Berikut bunyi haditsnya:
حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ عَمَّارٍ، حَدَّثَنَا بَقِيَّةُ، حَدَّثَنَا صَدَقَةُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ الْحَارِثِ الذِّمَارِيُّ، قَالَ سَمِعْتُ أَبَا أَسْمَاءَ الرَّحَبِيَّ، عَنْ ثَوْبَانَ، مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ ـ صلى الله عليه وسلم ـ أَنَّهُ قَالَ ” مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ
Artinya: “Seperti dinarasikan dari Thawban, seorang budak yang dibebaskan Rasulullah, Nabi SAW berkata, “Siapa saja yang puasa enam hari setelah Idul Fitri akan berpuasa selama satu tahun tersebut, dengan satu kebaikan dihargai 10 kebaikan serupa.” (HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil).
Klik halaman berikutnya