
Muncul Klaster Ponpes di Tegal, Belasan Santri-Guru Kena Corona

Tegal –
Klaster baru penyebaran virus Corona atau COVID-19 muncul di sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kota Tegal, Jawa Tengah. Belasan murid dan guru di Ponpes Ikhsaniyah Tegal terpapar corona.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr Sri Primawati Indraswari mengatakan munculnya klaster baru itu bermula salah seorang santri dari daerah positif COVID-19. Gejala yang muncul adalah batuk, demam dan sesak napas.
“Salah satu santri sakit dan mengeluh batuk, demam, dan sesak napas. Saat di-swab positif COVID-19,” kata Prima kepada wartawan di kantornya, Jumat (30/4/2021).
Prima menjelaskan pihaknya kemudian melakukan tracing terhadap sedikitnya 78 orang yang kontak erat. Termasuk teman dan guru di Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang masih dalam satu kompleks ponpes tersebut.
Prima mengatakan saat ini aktivitas ponpes dihentikan untuk sementara waktu.
“Hasilnya 13 positif COVID-19 dari 78 yang di-swab. Terdiri dari 11 santri, dan 2 guru. Saat ini mereka sedang isolasi di Rusunawa Tegalsari dan sementara ponpes ditutup,” terangnya.
Terpisah, Kepala Kemenag Kota Tegal Ahmad Farhan mengatakan santri yang pertama kali diketahui positif Corona sempat meminta izin pulang karena keperluan mendesak. Setelah pulang kembali ke ponpes, santri itu mengeluh sakit.
“Ada kebutuhan mendesak keluar (kota) dan saat kembali ke pondok mengeluh sakit. Biasanya memang tidak diperbolehkan keluar kecuali ada hal penting,” kata Farhan, di kantornya.
Farhan mengatakan selama ini kegiatan di ponpes tetap menjalankan protokol kesehatan. Santri juga tidak diperbolehkan keluar jika tidak ada hal penting.
Termasuk pembelajaran di MTs dalam ponpes tersebut juga dilaksanakan sistem daring atau tidak pembelajaran tatap muka (PTM).
“PTM tidak ada. Di situ ada dua lembaga, MTs dan ponpes. Untuk MTS tidak ada izin, jadi selama ini daring. Jadi yang berkegiatan ya di pondok pesantrennya karena memang ada kebijakan khusus,” katanya.
Farhan juga membeberkan kondisi terkini belasan santri dan dua ustaz ponpes tersebut yang terpapar COVID-19. Mereka masih menjalani isolasi mandiri di Rusunawa Tegalsari.
“Kondisi terakhir sehat bugar. Ustaznya ada dua juga sehat,” ungkap dia.
Farhan menyebut di Kota Tegal sendiri setidaknya ada 10 pondok pesantren dengan jumlah santri yang beragam.
“Santrinya tak hanya dari dalam kota, namun juga banyak juga dari luar daerah. Jumlah santri di satu pesantren paling banyak 125 santri, paling sedikit 16 orang,” sebutnya.
(sip/rih)
Muncul Klaster Ponpes di Tegal, Belasan Santri-Guru Kena Corona
