Petugas Jumantik di Ciracas Diduga Tertembak, Proyektil Bersarang di Paha

Jakarta – Petugas juru pemantau jentik (jumantik) di Ciracas, Jakarta Timur mengalami luka secara tiba-tiba di kakinya saat hendak bertugas mengontrol ke rumah-rumah. Sebuah proyektil ditemukan di paha korban.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (24/3). Polisi belum bisa memastikan apakah korban terkena peluru nyasar atau tidak.
“Saya belum bisa peluru nyasar atau apa, karena awalnya kita menemukan orang kondisinya terluka,” kata Kapolsek Ciracas, Kompol Jupriono, ketika dikonfirmasi, Jumat (26/3/2021).
Jupriono menjelaskan kejadian itu bermula ketika petugas jumantik tersebut bersama dua rekannya hendak mengontrol ke rumah-rumah. Belum sampai gerbang rumah, petugas jumantik itu tiba-tiba bercucuran darah di kakinya.
Kedua temannya awalnya mengira kalau petugas itu keguguran karena tengah hamil muda. Namun, ketika di bawa ke rumah sakit ternyata ada benda di dalam luka itu.
“Kronologinya Ibu Anah ini petugas jumantik sedang keliling untuk kontrol jumantik bertiga, menuju ke arah rumah klaster ada 4 rumah. Ada pagarnya, kanan kiri tembok tinggi, posisi Ibu Ana di depan sementara ada temannya di belakang, belum sampai ke rumah-rumah tau-tau ada darah di kakinya,” ujar Jupriono.
“Dua temennya ini menolong, awalnya temannya menganggap ibu Anah itu keguguran, karena ibu Anah lagi hamil muda, tapi ternyata bukan (keguguran). Akhirnya di bawa ke rumah sakit ada benda di dalam lukanya itu, sama kita dirujuk ke RS Polri, dan RS Polri hari ini sudah dioperasi kemudian benda di dalem sudah dikeluarkan,” lanjutnya.
Jupriono mengatakan benda yang ada di luka petugas jumantik itu telah dikeluarkan. Benda itu mirip proyektil, namun belum bisa diketahui apa jenis proyektil tersebut. Pihaknya masih menunggu pemeriksaan dari Puslabfor.
“Itu menyerupai proyektil, itu akan kirimkan ke puslabfor, apakah memang proyektil kaliber berapa, kemudian jenis senjata apa. Itu yang kita masih tunggu, sehingga nanti kesimpulannya baru bisa kita ambil. Sekarang kondisi Ibu Anah baik masih tahap perawatan pasca operasi tadi,” ujarnya.
Sementara, Jupriono menyebut pihaknya telah memeriksa beberapa saksi di TKP. Dia mengatakan tidak ada saksi yang mendengar suara tembakan saat peristiwa terjadi.
“Saksi-saksi sudah diperiksa, sudah kita interogasi juga, kami belum bisa ngambil kesimpulan peluru nyasar atau salah tembak, karena tidak ada saksi satupun yang menyatakan ada suara letusan,” tuturnya.
(eva/mei)