Bima Arya Ungkap Kesamaan Kota Bogor-Singkawang dari Kekuatan Budaya

Jakarta – Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) mengadakan Rapat Kerja Komisariat Wilayah (Raker Komwil) V di Pontianak, Kalimantan Barat. Ketua Dewan Pengurus APEKSI Bima Arya menyebutkan rapat berlangsung dengan suasana kekeluargaan dan jauh dari kesan formal.
Bima menyebutkan hal ini berdasarkan pantauannya pada ‘Sembilan Wali’ (sembilan orang wali kota) se-Kalimantan. Bima pun menyebutkan, di sela rapat kerja tersebut para wali kota tampak kompak dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Diketahui, rapat kerja di Kalimantan ini tak hanya membahas topik serius terkait persoalan SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah) dan isu strategis terkait implementasi kebijakan penyederhanaan birokrasi di daerah. Tapi juga menjadi ajang saling belajar dan bertukar pikiran antar sesama kepala daerah.
Wali Kota Bogor ini pun menyebutkan, para wali kota khususnya membahas mengenai cara menghadapi pandemi dan upaya membangkitkan ekonomi serta penanganan COVID-19 di kota masing-masing.
Dalam sambutannya di hadapan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Bima menyampaikan keinginannya untuk belajar dan mampir ke Kota Singkawang melalui jalur darat selepas Raker di Pontianak selesai.
Ia menjabarkan alasannya untuk bertandang ke kota tersebut, sebab Bima menilai kota tersebut sudah sangat dikenal sebagai salah satu kota paling rukun dan toleran di Indonesia. Tak hanya itu, ia pun melihat adanya banyak potensi pariwisata kultural di sana.
Selain itu, lanjut Bima, Kota Singkawang juga dapat belajar dengan Kota Bogor yang telah dijadikan referensi kota lain dalam mencapai target pembangunan. Ia pun menyebutkan, Kota Bogor telah diganjar aneka penghargaan setiap tahunnya.
Tak hanya itu, Bima menilai Kota Bogor dan Singkawang memiliki kesamaan dari segi kekuatan kultural masyarakatnya. Selain sama-sama mewarisi warisan budaya sebagai ‘Kota Pusaka Indonesia’, menurutnya kedua kota ini memiliki event besar tahunan yang sama, yakni Festival Cap Go Meh yang menjadi salah satu kalender pariwisata nasional Visit Indonesia.
Bima pun menyebutkan suasana belajar dalam keakraban persahabatan sesama anggota APEKSI ini sangat dijaga.
“Ibu Wali Kota Singkawang sangat open minded dan terbuka untuk berbagi pengalaman. Saya sempatkan berkunjung ke sini, melihat dan bertemu aparat pemerintahan, pelaku ekonomi dan warga di Singkawang. Saya banyak belajar dari upaya-upaya beliau menjaga keberagaman yang merupakan modal utama kemajuan di Singkawang,” kata Bima dalam keterangan tertulis, Jumat (26/3/2021).
Lebih jauh, Bima mengatakan kota-kota di Indonesia memiliki dinamika yang berbeda-beda. Oleh karena itu, jelasnya, setiap anggota APEKSI harus dapat merawat keragaman kota dan dinamika warganya yang juga berbeda-beda, demi mewujudkan kemajuan bersama.
“Kita tidak hanya fokus dengan pembangunan fisik saja. Namun pembangunan manusia dan karakter bangsa, juga merupakan misi utama APEKSI,” tegasnya.
“Jika kita dapat merawat kekayaan dari keragaman kita, maka kolaborasi sesama wali kota adalah kata kunci bagi kemajuan bersama dan kesejahteraan kota-kota di seluruh Indonesia. Sehingga, kompetisi kita menjadi lebih luas, dan dapat bersaing dengan kota-kota di dunia,” pungkas Bima.
Sementara itu Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie menjelaskan setiap tahunnya pesta rakyat Cap Go Meh di Singkawang maupun Bogor dilakukan secara meriah dan dihadiri masyarakat luas, serta para tokoh dan pejabat publik.
Kendati telah menjadi tradisi, kemeriahan Festival Cap Go Meh tahun ini harus dibatalkan karena situasi pandemi sama seperti berbagai kegiatan besar lainnya.
“Saya belajar banyak dari Wali Kota Bogor Bapak Bima Arya, tentang berbagai hal. Sesama wali kota kami juga sama-sama mengurus warga yang beragam dan pengalaman dalam menjaga kerukunan dan melayani warga di kota masing-masing,” ujarnya. (akn/ega)