Tambang Pasir di Kaki Galunggung Tasikmalaya Akhirnya Dihentikan

Tasikmalaya –
Pasca dipersoalkan warga, Pemprov Jabar menutup sementara lokasi tambang pasir di Leuweung Keusik, Padakembang, Tasikmalaya, Minggu siang (07/03/21). Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum bersama Dinas ESDM, Perizinan dan Satpol PP Provinsi Jabar mendatangi lokasi.
Kedatangan orang nomor dua di Jawa Barat ini disambut aksi sejumlah warga. Mereka memasang spanduk berisi tuntutan tambang segera di tutup secara permanen.
“Kami pokoknya meminta tambang pasir ditutup permanen. Ini sudah gak bener proses izinya juga. Tanda tangan saya dikede (tidak tanda tangan tapi ada tanda ranganya) ada yang dipalsukan dan ada yang tanda tangan tapi awalnya bukan untuk tambang pasir tapi buat wisata,”Kata A.Deden, Tokoh masyarakat di lokasi.
Mendapati keresahan masyarakat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memutuskan untuk menutup sementara lokasi tambang. Meski memiliki izin usaha pertambangan, pengusaha dilarang melakukan pertambangan selama proses evaluasi dilangsungkan.
Pemerintah provinsi akan menurunkan tim ahli untuk mengkaji validitas izin serta memeriksa lokasi tambang yang di berada di kaki Gunung Galunggung ini.
“Saya putuskan operasional pertambangan dihentikan sementara. Izinya tidak dicabut tapi kita akan evaluasi dulu. Nanti kami akan turunkan Tim Untuk lakukan Evaluasi dan kajian soal Tambang ini.”Kata Uu, Wagub Jabar di lokasi.
Uu menambahkan lokasi tambang bermasalah tersebar di berbagai daerah di Jawa Barat. Uu ditugaskan Gubernur untuk menertibkan tambang tambang ilegal hingga tambang yang dianggap bermasalah.
“Saya ditugasi gubernur untuk urus soal tambang. Biar semua bermanfaat,” tambah Uu.
Mengetahui Wagub Jabar menghentikan sementara Tambang pasir, seorang warga yang mengaku dipalsukan tanda tanganya oleh pengusaha tambang, sujud di kaki wakil Gubernur. Dia, melakukan ini sebagai bentuk syukur pemerintah merespon keresahan masyarakat.
“saya merasa sebagai masyarakat Padakembangan dan masyarakat sekitarnya bangga karena pemerintah hadir dan menyatakan Insyallah ditutup tambang ini, semoga kenyataan pak.”Kata Dedi.
Lokasi tambang Leuweung Keusik dipersoalkan warga karena berbagai faktor. Tak hanya dituduh warga bisa merusak lingkungan, proses perizinanya diduga menyertakan tanda tangan palsu warga. Puluhan warga dipalsukan tanda tangannya hingga dibohongi untuk proyek wisata bukan tambang pasir. Bahkan kasus pemalsuan tanda tangan ini sudah dilaporkan pada polisi.
Pihak pengusaha tidak hadir dilokasi tambang hingga belum bisa di informasi.
(mud/mud)