Jembatan Glendang Perbatasan Bojonegoro-Tuban Abrasi, Pengguna Jalan Was-was

Bojonegoro –
Tembok penahan Jembatan Glendang, perbatasan Bojonegoro-Tuban, mengalami abrasi dan retak-retak. Warga dan pengguna jalan khawatir kondisi jembatan yang tergerus air Sungai Bengawan Solo.
Kondisi itu diperparah dengan jembatan menuju Desa Kalirejo-Desa Simo yang kerap ada antrean. Sebab ada kontra flow setelah ada perbaikan jalan rasa setelah ada perbaikan di utara Jembatan Gelendang.
“Ambles tanahnya (Tembok penahan jembatan). Bahkan juga ada yang longsor di sisi timur ujung utara jembatan. Di bawah jembatan juga ada proyek tapi berhenti sementara karena air sungai naik. Itu eskavatornya terlihat dari sini,” kata salah satu warga Simo, Samsuri kepada detikcom di lokasi, Selasa (3/11/2020).
Kekhawatiran warga dan pengguna jalan akhirnya viral di medsos, membuat Dishub Bojonegoro mendatangi lokasi. Jembatan yang dibangun 1995 ini mengalami kerusakan di beberapa titik.
“Ini tadi kita cek bersama Bina Marga, memang ada yang rusak dan abrasi. Mungkin sudah dilakukan perbaikan. Karena kita lihat juga ada alat berat di bawah jembatan,” kata Kadishub Andik Sudjarwo di Jembatan Glendeng di lokasi.
Namun, tambah dia, karena air Bengawan Solo tinggi, pihaknya belum bisa bekerja kembali. “Tapi saat ini dihentikan karena air sungai tinggi. Silahkan bisa ditanyakan ke Pemkab Tuban juga untuk koordinasi,” tegasnya.
(fat/fat)