Shopee Affiliates Program

Eksklusif! Gus Nur Jelaskan ‘Pancingan’ yang Picu Munculnya Ujaran Hina NU

Jakarta

Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur jadi tersangka kasus ujaran kebencian terhadap Ormas Nahdlatul Ulama (NU). Dia dianggap menghina dan mengujarkan kebencian karena mengibaratkan NU seperti bus yang disopiri orang mabuk, dengan kondektur teler dan kernet ugal-ugalan. Gus Nur mengaku dirinya terpancing saat mengungkapkan hal tersebut di akun Youtubenya.

detikcom mewawancarai Gus di Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (28/10/2020). Dia buka-bukaan soal pernyataannya yang menyeretnya jadi tersangka.

Dalam video yang ditayangkan di akun YouTube MUNJIAT Channel Gus Nur tampak sedang berbincang dengan Refly Harun. Video itu diunggah pada 16 Oktober 2020. Pada menit 3.45 di video tersebut, Gus Nur menyampaikan pendapatnya soal kondisi NU saat ini. Menurut Gus Nur, NU saat ini tidak seperti NU yang dulu.

“Sebelum rezim ini, ke mana jalan dikawal Banser. Saya adem ayem sama NU. Ndak pernah ada masalah. Nah, tapi setelah rezim ini lahir tiba-tiba 180 derajat itu berubah,” ujar Gus Nur dalam video itu.

“Saya ibaratkan NU sekarang itu seperti bus umum. Supirnya mabuk, kondekturnya teler, kerneknya ugal-ugalan. Dan penumpangnya itu kurang ajar semua. Merokok, nyanyi juga, buka-buka aurat juga, dangdutan juga,” lanjutnya.

Gus Nur lantas menyebut sejumlah nama. Dia menyebut nama pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda, Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas hingga Ketum PBNU Said Aqil Siroj.

“Jadi saya kok pusing dengerin di bus yang namanya NU ini. Ya tadi itu, bisa jadi keneknya Abu Janda. Bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut. Dan sopirnya KH Aqil Siradj. Penumpangnya liberal, sekuler, PKI di situ numpuk,” ungkapnya.

Dikonfirmasi soal pernyataannya tersebut, Gus Nur menyebut dirinya terpancing oleh Refly Harun, sehingga melontarkan analogi NU seperti bus yang dikendari sopir mabuk.

Terima kasih telah membaca artikel

Eksklusif! Gus Nur Jelaskan ‘Pancingan’ yang Picu Munculnya Ujaran Hina NU