Shopee Affiliates Program

SIDAK 22 Oktober: 2 Berita Teraktual Hari Ini

Jakarta

Tiang-tiang proyek monorel mangkrak di Jalan Rasuna Said, Jakarta, menjadi berita populer. Banyak pihak termasuk yang ingin tiang tersebut dicabut. Selain itu, berita populer lainnya juga diisi oleh Paus Fransiskus yang mendukung pasangan sejenis untuk berkeluarga.

Rangkuman berita-berita hangat itu ditampilkan dalam tayangan video, berjudul ‘SIDAK!: 22/10/2020 PAUS FRANSISKUS DUKUNG LGBT’ yang diunggah akun YouTube CXO Media. Rangkuman berita setiap harinya, dikemas secara ringan dan ditayangkan setiap pukul 21.00 WIB.

Berikut adalah berita populer pada 22 Oktober 2020:

Paus Fransiskus Mendukung Pasangan Sejenis Berkeluarga

Dalam film dokumenter yang ditayangkan perdana di Festival Film Roma, pada Rabu (21/10) waktu setempat, Paus Fransiskus menyebut pasangan sesama jenis sebagai ‘anak-anak Tuhan’.

“Mereka ini anak-anak Tuhan, mereka memiliki hak atas sebuah keluarga,” cetus Paus Fransiskus dalam dokumenter tersebut.

“Apa yang harus kita ciptakan adalah hukum persatuan sipil, mereka memiliki hak untuk dilindungi secara hukum. Saya telah membela itu,” ucap Paus Fransikus dalam dokumenter berjudul ‘Francesco’ karya pembuat film Evgeny Afineevsky.

Dukungan Paus Fransikus untuk persatuan sipil bagi pasangan sesama jenis ini menjadi perubahan radikal dari Paus sebelumnya. Namun menurut biografer Austen Ivereigh, Paus Fransiskus telah sejak lama menunjukkan dukungan untuk serikat sipil bagi pasangan sejenis, khususnya sejak dia masih menjabat Uskup Agung Buenos Aires dan dikenal sebagai Jorge Bergoglio.

Sejarah Tiang Monorel Jakarta yang Kini Mangkarak

Pemprov DKI Jakarta, yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan, diminta mencabut tiang-tiang monorel nirfaedah. Berdasarkan catatan pemberitaan detikcom hingga Kamis (22/10/2020), rencana pembangunan monorel dimulai pada 2004.

Presiden Megawati Soekarnoputri meresmikan pemancangan tiang pancang pertama di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan, pada 14 Juni 2004. Dia menekan tombol sirene sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu Gubernur Jakarta dijabat Sutiyoso.

Pada 2008, pengembang sekaligus investor proyek ini, yakni PT Jakarta Monorail (PT JM), dikabarkan pening bukan kepalang karena masalah pendanaan. Saat itu, tiang-tiang yang kadung dibangun mangkrak menjadi monumen nirfaedah. Nilai proyeknya mencapai USD 450 juta. PT JM mengaku tidak mampu memenuhi syarat investasi USD 144 juta.

Pada tahun 2011, Gubernur Jakarta pada saat itu, Fauzi Bowo alias Foke, memastikan pembangunan proyek monorel dihentikan. Pihak PT JM minta ganti biaya investasi Rp 600 miliar, namun Foke menolak. Saat itu Pemprov DKI hanya akan membayar sesuai rekomendasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

(aik/jbr)

Terima kasih telah membaca artikel

SIDAK 22 Oktober: 2 Berita Teraktual Hari Ini