Jakarta –

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno terus berupaya untuk mengembangkan pariwisata lokal di Indonesia. Hal ini dapat terlihat dari lonjakan jumlah desa wisata yang sangat signifikan dalam tiga tahun terakhir.

Pada tahun 2020, Indonesia memiliki 244 desa wisata. Namun, di bawah kepemimpinan Sandiaga Uno selama tiga tahun, jumlah desa wisata di Indonesia melonjak menjadi 4.705 pada tahun 2023. Selain itu, pada era pandemi COVID-19, terjadi peningkatan sebesar 50 persen dalam kunjungan ke desa wisata.

Peningkatan ini tercermin dari berbagai inisiatif yang dibawakan oleh Sandiaga Uno, seperti salah satunya pendirian Jaringan Desa Wisata (Jadesta), telah memberikan dorongan besar bagi pengembangan desa-desa wisata di seluruh negeri. Melalui Jadesta, setiap desa wisata dapat memperkenalkan keunikan budaya dan alam mereka kepada wisatawan, bahkan menjualnya secara online.

Selain Jadesta, penghargaan tahunan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diadakan oleh Kemenparekraf mendorong pengembangan desa wisata. ADWI memberikan pengakuan atas upaya desa-desa wisata dalam pengembangan fasilitas, keberlanjutan, dan pertumbuhan ekonomi.

Atas dedikasinya tersebut, Sandiaga Uno meraih penghargaan sebagai ‘Tokoh Pengembang Desa Wisata’ dalam acara detik Awards 2023 yang diadakan di Hotel Westin, Kuningan, Jakarta Selatan, pada Kamis (21/9/2023) lalu. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Putri Tanjung sebagai pengakuan atas perannya yang signifikan dalam perkembangan pesat desa wisata di Indonesia.

Mewakili Sandiga, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani mengapresiasi masyarakat yang turut berperan dalam keberhasilan Desa Wisata.

“Kepada masyarakat secara umum, khususnya seluruh komponen desa wisata yang ada di seluruh Indonesia, terima kasih banyak atas dedikasi dan komitmen luar biasa yang sudah diberikan sehingga kita bisa bersama-sama mencapai penghargaan ini,” ujar Dewi dalam keterangan tertulis, Selasa (3/10/2023).

Dewi juga menyatakan setelah munculnya pandemi COVID-19, perlu untuk terus melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi guna meningkatkan perekonomian dan peluang kerja.

“Target selanjutnya tentunya sesuai dengan tren pariwisata yang mengalami banyak perubahan setelah adanya pandemi COVID-19 tentunya kita harus selalu berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi dan tentunya adaptasi dan selalu mewujudkan cita-cita untuk peningkatan ekonomi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya bagi masyarakat,” pungkas Dewi.

(akd/ega)