
Jokowi Bicara Krisis Pangan di IPB, Singgung Pertemuan dengan Putin-Zelensky

Jakarta –
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan orasi di Sidang Terbuka Dies Natalis ke-60 Institut Pertanian Bogor (IPB). Dalam orasinya, Jokowi bercerita ihwal pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait perang Rusia vs Ukraina yang berdampak pada krisis pangan.
Jokowi mulanya bicara soal ancaman krisis pangan di dunia di tengah semakin meningkatnya jumlah penduduk. Tak hanya diterpa krisis pangan, dunia juga disebutnya diancam perubahan iklim.
“Saya berikan contoh ancaman krisis pangan, ini yang relevan dengan IPB. Ancaman krisis pangan, kita tahu jumlah penduduk dunia semakin meningkat. Kebutuhan pangan tentu saja akan naik. Seperti di Indonesia ini kenaikan per tahun 1,25 persen penduduk kita. Kemudian ada ancaman perubahan iklim, kemarau seperti sekarang orang sudah mulai bingung karena ada super El Nino, kemudian juga kenaikan suhu, kenaikan air laut,” kata Jokowi di Graha Widya Wisuda, IPB University, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/9/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ya kalau kita pikirkan secara ini ya, khawatir, tapi saya kira tidak perlu khawatir yang paling penting solusinya seperti apa,” lanjutnya.
Selain itu, kata Jokowi, geo politik dan rivalitas antara negara-negara besar semakin memanas, salah satunya perang Ukraina yang berkepanjangan. Dia pun lantas mengkilas balik momen pertemuannya selama 2,5 jam dengan Zelensky di Kyiv saat itu.
“Kemudian juga geo politik yang semakin memanas, rivalitas antara negara-negara besar, perang Ukraina yang berkepanjangan tidak selesai-selesai. Saat itu saya ingat saya bertemu dengan Presiden Zelensky di Kiev di Ukraine, saya diskusi dua setengah jam, berbicara dua setengah jam, dengan Zelensky,” ungkap Jokowi.
Jokowi menuturkan pertemuannya dengan Zelensky itu salah satunya membahas soal perang di wilayah tersebut yang mengakibatkan terjadinya krisis pangan. Sebab, ekspor gandum ke Afrika dan Asia dari Ukraina terhenti lantaran Pelabuhan Odessa diblok oleh Rusia.
“Beliau menyampaikan di Ukraina itu ada 77 juta ton wheat, gandum, yang tidak bisa keluar untuk diekspor, biasanya masuk ke Afrika dan masuk ke Asia 77 juta ton berhenti, karena Pelabuhan Odessa diblok oleh Rusia,” ujarnya.
Dari Kyiv, Jokowi pun ke Rusia untuk bertemu Putin. Dari pertemuan itu, Jokowi mengaku mendapatkan informasi bahwa ekspor gandum dari Rusia juga terhenti imbas perang dengan Ukraina.
“Dari Ukraina saya ke Rusia, bicara dengan Presiden Putin. Tiga jam saya berbicara, akhirnya keluar lagi angka ‘Presiden Jokowi di Rusia ini ada 130 juta ton gandum berhenti’, artinya ada total 207 juta ton gandum berhenti di Ukraina dan di Rusia. Terus kalau berhenti yang biasanya diekspor makan apa? Itu lah konteks geo politik yang berhubungan dengan krisis pangan,” tutur Jokowi.
“Di Eropa harga gandum naik, di Afrika harga gandum naik, di Asia gandum naik, kita semuanya rakyat lah yang dirugikan,” imbuh dia.
Jokowi mengungkapkan, kini krisis pangan masih berlanjut. Bahkan, lanjut dia, saat ini masing-masing negara sudah membatasi ekspor pangan untuk menyelamatkan rakyat masing-masing.
“Dan lebih repotnya lagi, ditambah lagi kemudian, 19 negara sudah membatasi ekspor pangan. Menyelamatkan rakyatnya sendiri-sendiri. India baru saja stop ekspor beras. Akibatnya harga beras naik di semua negara. Kita mau memperbesar cadangan strategis beras kita, mau impor juga barangnya sulit didapatkan tidak seperti yang lalu lalu nyodorin barangnya ‘pak ini dibeli, pak ini dibeli pak’. Sekarang, nyarinya sangat sulit karena ingin menyelamatkan rakyatnya sendiri-sendiri, memberi makan rakyatnya sendiri sendiri. Ini semua kenyataan yang harus kita hadapi, harus kita sadari, kita terima dan yang paling penting kemudian kita antisipasi apa yang harus kita kerjakan, dan ini tugasnya IPB Pak Rektor,” papar Jokowi.
Hadir dalam acara ini Mendikbud Nadiem Makarim, Mensesneg Pratikno, Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menaker Ida Fauziah, Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, hingga Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus.
(mae/yld)
Jokowi Bicara Krisis Pangan di IPB, Singgung Pertemuan dengan Putin-Zelensky
