
Waka DPRD Surabaya Dorong Perusahaan Pekerjakan Warga Lokal

Jakarta –
Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah mendorong agar perusahaan di seluruh Surabaya wajib mempekerjakan warga lokal. Menurutnya, warga ber-KTP Surabaya harus bekerja di perusahaan, industri, supermarket, mal, hotel, hingga pengembang di kota ini.
Pihak swasta yang sudah mendapat kemudahan usaha di Surabaya harus merekrut tenaga kerja asli Surabaya. Sebab, selain dikenal sebagai kota industri, Kota Surabaya juga dikenal sebagai kota jasa dan perdagangan.
Hal ini mengingat banyaknya perusahaan yang bertempat di Surabaya. Mirisnya, kata Laila, hal tersebut belum semuanya membawa berkah bagi warga Surabaya.
“Saya melihat upaya serius Pemkot Surabaya mengentaskan kemiskinan dan perangi kemiskinan dengan proyek padat karya. Jangan lupa, banyak perusahaan di Surabaya. Harus memberi nilai tambah pada kesejahteraan warga Surabaya,” kata Laila, dalam keterangan tertulis, Senin (28/8/2023) .
Laila terus mendesak semua perusahaan dan pengusaha Surabaya wajib memberi kuota tenaga kerja ber-KTP Surabaya. Desakan itu harus terus dilakukan karena keberadaan perusahaan harus sama-sama memberi nilai tambah.
Laila menjelaskan, nilai tambah yang dimaksud bukan berarti membebani pihak perusahaan. Melainkan, lebih banyak lagi yang mengajak pelaku usaha itu sama-sama memberikan kemaslahatan bagi warga Surabaya.
Mereka sudah mengoperasikan mesin usahanya di kota ini. Salah satu timbal balik dan hubungan saling menguntungkan adalah mempekerjakan tenaga kerja warga lokal Surabaya. Menurut Laila, desakan ini harus disampaikan agar beban APBD dengan program karya yang padat tidak membuat berat.
“Harus sama-sama bergerak agar warga Surabaya mendapat jaminan pekerjaan. Pemkot dan perusahaan bisa berkolaborasi mengentaskan kemiskinan,” kata Laila.
Laila mendukung adanya aturan yang mengikat agar penelitian dan pelaku usaha di Surabaya mewajibkan warga asli Surabaya. Semangatnya bersinergi bersama demi memberi kesempatan pekerjaan bagi warga Surabaya.
Ia pun mencermati upaya Pemkot Surabaya sudah taktis dengan membuat proyek padat karya. Memanfaatkan lahan dan aset untuk usaha bersama.
Mulai dari membangun kafe berkelas dengan semua pekerja adalah warga masyarakat rendah (MBR). Kemudian, membuatkan usaha cuci motor dan mobil. Tak berhenti sampai situ, proyek tersebut juga membangun jasa potong rambut. Bahkan ada usaha di bidang budidaya makanan.
Salah satu hasil paling nyata terlihat adalah membangun pabrik pencetak paving. Produk paving akan dibeli Pemkot langsung untuk pembangunan di setiap wilayah.
“Kami mengimpikan ada sinergitas antara perusahaan dan Pemkot dalam upaya penyerapan tenaga kerja. Kalau semua karya padat dengan sumber uang Pemkot, APBD akan makin terbebani,” ungkap Politisi perempuan asal PKB ini.
Simak juga ‘Asrama BBPMP Jatim Terbakar, 6 Korban Dilarikan ke Rumah Sakit’:
Waka DPRD Surabaya Dorong Perusahaan Pekerjakan Warga Lokal
