Hasil Analisis Sementara 34 CCTV Terkait Tragedi Kanjuruhan

Hasil Analisis Sementara 34 CCTV Terkait Tragedi Kanjuruhan

Jakarta

Polri telah menganalisis video yang terekam pada 35 kamera pengawas atau CCTV terkait Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Polri mengatakan, analisis rekaman tersebut disinkronkan dengan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), hasil pemeriksaan para saksi dan tersangka.

“Saat ini dari hasil analisa 32 CCTV di dalam dan sekitar stadion, kemudian 2 di luar stadion. Serta hasil olah TKP, dan temuan tim sidik dari hasil pemeriksaan para saksi dan tersangka masih, di luar stadion nampak juga anggota untuk menghalau massa yang tak terkendali,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (8/10/2022).

Dedi menuturkan massa mendekati pemain kesebelasan serta official yang sedang dievakuasi aparat ke tempat yang dinilai lebih aman. Masih berdasarkan rekaman CCTV yang dianalisis, Dedi menambahkan nampak adanya aksi perusakan serta pembakaran oleh massa.


“Sudah anarkis dengan melakukan penyerangan terhadap pemain dan official yang dievakuasi petugas pengamanan. Pengrusakan dan pembakaran,” imbuh dia.

Dedi kemudian menjelaskan dalam rekaman CCTV juga terlihat aparat menembakkan gas air mata agar konsentrasi massa bubar. Penampakan asap putih terlihat.

“Untuk membubarkan juga ditembakkan gas air mata. Bukan hanya gas air mata juga yang hanya mengeluarkan asap putih saja,” ucap Dedi.

Dedi selanjutnya menuturkan pelaku perusakan serta pembakaran CCTV yang telah diidentifikasi akan diproses hukum. Dia pun menegaskan, sesuai perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, semua yang berperan dalam Tragedi Kanjuruhan akan dimintai pertanggungjawaban secara hukum.

“Minggu depan pelaku-pelaku pengrusakan, pembakaran dari hasil analisa CCTV yang sudah didapatkan oleh tim dan dianalisa, juga akan dilakukan penyidikan lanjutan. Sesuai dengan arahan bapak Kapolri siapapun yang terbukti melakukan tindak pidana harus mempertanggungjawabkan secara personal, sesuai hukum positif,” terang dia.

Tragedi terjadi usai laga Arema FC melawan Persebaya, yang dimenangkan oleh Persebaya dengan skor 3-2. Turunnya supporter Arema FC, Aremania, ke lapangan membuat polisi menembakkan gas air mata.

Tercatat 131 nyawa melayang dalam Tragedi Kanjuruhan. Polri telah menetapkan 6 tersangka dalam Tragedi Kanjuruhan.

(aud/idh)

Terima kasih telah membaca artikel

Hasil Analisis Sementara 34 CCTV Terkait Tragedi Kanjuruhan