
Sheikh Abdurrahman as-Sudais, Ulama yang Pro Kerajaan Saudi

Mekkah –
Kerajaan Arab Saudi menuai kehebohan usai menangkap Qari ternama Sheikh Abdullah Basfar. Pandangan Basfar ini berbeda dengan Imam Masjidil Haram Sheikh Abdurrahman as-Sudais yang lebih pro kerajaan dan ingin Saudi-Israel berdamai.
Ulama yang memiliki nama lengkap Asy-Syaikh Abdurrahman bin Abdul Aziz bin Muhammad as-Sudais ini lahir di Riyadh pada 10 Februari 1960. Dia kini menjabat sebagai Imam dan Khatib Masjidil Haram sekaligus sebagai Ketum Pengurus Masjidil Haram.
Dia menyelesaikan studi magisternya dengan predikat Cum Laude dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Fakultas Syari’ah Jurusan Ushul Fiqih. Namun, ia kemudian dikenal luas di kalangan umat muslim dunia sebagai Qari bersuara merdu. Album rekaman Qiroahnya tersebar di berbagai platform digital.
Namun, Sheikh as-Sudais bukanlah sosok ulama yang kerap mengkritik kerajaan. Dia bahkan, memiliki pandangan yang seringkali sejalan dengan arah politik kerajaan.
Misalnya, pada Juni 2019, Sheikh as-Sudais turut mengutuk serangan yang dilancarkan oleh milisi Houthi di Bandara Abha, Yaman. Dalam konflik di Yaman, Houthi merupakan musuh pasukan yang dipimpin oleh Arab Saudi. Selain itu, Houthi didukung oleh Iran, yang notebene ialah musuh politik Saudi.
Seperti dilansir Antara, Kamis (13/6/2019) silam, Sheikh as-Sudais mengutuk serangan milisi Houthi dan menyebutnya melanggar syariah. “Tindakan ini tidak ditolerir oleh syariah, adat atau norma apa pun. Ia tak lain adalah kerusakan di muka bumi,” ujar sang Imam Masjidil Haram itu. Kendati demikian, kutukan itu tak pernah diarahkan untuk pasukan dari kubu Saudi.
Sang Imam baru-baru ini juga sempat melontar penyataan kontroversial. Dia telah menyebabkan kehebohan di media sosial setelah ditafsirkan oleh beberapa orang sebagai awal normalisasi Saudi dengan Israel.
Seperti dilansir Middle East Eye, Sudais menyampaikan khotbah Jumat (4/9/2020) pada di mana dia mengkhotbahkan dialog dan kebaikan kepada non-Muslim, membuat referensi khusus untuk orang Yahudi.
Komentar itu muncul kurang dari empat minggu setelah Uni Emirat Arab dan Israel mengumumkan rencana untuk menormalisasi hubungan diplomatik, di tengah spekulasi mengenai apakah Arab Saudi akan mengikuti.
Sheikh Abdurrahman as-Sudais, Ulama yang Pro Kerajaan Saudi
