Shopee Affiliates Program

Bukit Soeharto Akan Jadi Koridor Satwa di Ibu Kota Baru

Jakarta

Pemerintah akan menyiapkan kawasan koridor satwa di sisi utara dan selatan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Taman Hutan Rakyat (Tahura) Bukit Suharto termasuk bagian koridor satwa tersebut.

Dilansir Antara, Jumat (18/2/2022), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah menyiapkan kawasan koridor satwa di sisi utara dan selatan IKN Nusantara.

Koridor Utara ada di wilayah Tahura Bukit Suharto dan sebagian di area hutan produksi hasil adendum. Sementara, Koridor Selatan ada di wilayah Hutan Lindung Sungai Wain dan sedikit di Hutan Produksi Mentawir dan di Tahura Bukit Suharto.

“Kegiatan lain yang dikontrol oleh KLHK adalah terkait dengan koridor satwa. Jadi ini juga arahan Bapak Presiden, untuk koridor satwa itu harus betul-betul dijaga,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.

Hal itu disampaikannya saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (17/2).

Ia mengatakan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Ditjen KSDAE) sudah melakukan identifikasi habitat satwa liar terpisah yang akan dihubungkan dengan koridor, lalu memilih spesies target yang mungkin akan menggunakan koridor seperti umbrella species.

Ditjen KSDAE juga mengevaluasi kebutuhan dari spesies target tersebut agar sesuai dengan spesies target sehingga dapat mengakomodir pergerakannya. Lalu, semua digambarkan dalam peta dan dilakukan program pemonitoran.

Siti mengatakan desain koridor sudah dipelajari, di sisi selatan, tepatnya di hutan sekunder dan semak belukar. Aktivitas yang akan dilakukan antara lain penanaman pengayaan, pengamanan dan perlindungan kawasan. Bentuk koridornya berupa tutupan hutan pamah dataran rendah (ekosistem hutan asli setempat).

Desain Koridor Satwa

Pemerintah juga akan mereklamasi bukaan tambang sehingga bisa sesuai dengan koridor satwa. Sedangkan pada jalan raya KM 38 Samboja-Sepaku dan Semoi aktivitas yang akan dilakukan adalah pembangunan terowongan, pemasangan rambu-rambu, dan bentuk koridornya berupa perlintasan satwa liar di atas jalan raya dan terowongan perlintasan.

Sementara desain koridor satwa di sisi utara, tepatnya di kawasan hutan sekunder, semak belukar serta hutan tanaman, aktivitas yang akan dilakukan antara lain penanaman pengayaan, pengamanan dan perlindungan kawasan. Bentuk koridor satwa yang akan dibuat berupa tutupan hutan pamah dataran rendah (ekosistem hutan asli setempat).

Untuk tutupan lahan berupa areal terbuka (penebangan) maka aktivitas yang akan dilakukan antara lain penanaman tanaman fast growing (pelindung), penanaman pengayaan, pengamanan dan perlindungan kawasan. Bentuk koridor yang akan dibuat berupa tutupan hutan pamah dataran rendah (ekosistem hutan asli setempat).

Sementara pada jalan pengelolaan aktivitas yang akan dilakukan yakni pembangunan jembatan kanopi dan pemasangan rambu-rambu. Sedangkan bentuk koridor satwa yang disiapkan berupa jembatan kanopi (canopy crossing) perlintasan satwa liar di atas jalan raya.

“Jadi nanti, terus di dalam perencanaan pembangunannya harus dilakukan seperti ini, kapan underpass, kapan flyover. Jadi konstruksi seperti ini akan sangat ketat,” kata Siti.

Pada saat ini, ia mengatakan, KLHK melakukan pengamanan kawasan hutan dan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.

Cakupan wilayah IKN Nusantara mencapai 256.142 hektare (ha) dengan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) mencapai 6.671 ha yang saat ini berstatus hutan produksi setelah dilakukan adendum dengan perusahaan. Status tersebut baru akan berubah saat otoritas IKN Nusantara mengusulkan pelepasan kawasan hutan menjadi Area Penggunaan Lain (APL).

(jbr/jbr)

Terima kasih telah membaca artikel

Bukit Soeharto Akan Jadi Koridor Satwa di Ibu Kota Baru