
Tentara Prancis Sebut Hampir 60 ‘Teroris’ Tewas di Burkina Faso

Paris –
Tentara Prancis menyebut hampir 60 ‘teroris’ di Burkina Faso tewas saat pemberontakan berdarah berkecamuk. Mereka tewas oleh pasukan lokal yang dibantu oleh pasukan Prancis yang ditempatkan di negara tersebut.
“Pada empat kesempatan antara 16 Januari dan 23 Januari 2022, kelompok teroris ditemukan, diidentifikasi dan di netralisir oleh pasukan Burkinabe dan oleh unit (asing), total hampir 60 teroris dibawa keluar,” kata militer Prancis dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir dari AFP, Senin (31/1/2022).
Burkina Faso telah berjuang dengan serangan jihadis sejak 2015. Ketika itu gerilyawan yang terkait dengan Al-Qaeda dan kelompok Negara Islam (ISIS) mulai meningkatkan serangan lintas perbatasan dari Mali.
Berdasarkan jumlah yang dikumpulkan oleh AFP, lebih dari 2.000 orang telah meninggal. Badan bantuan darurat nasional mengatakan bahwa 1,5 juta orang, hampir dua pertiga dari mereka anak-anak yang menjadi pengungsi internal pada 30 November 2021.
Pasukan keamanan negara itu tidak dilengkapi persenjataan dengan baik untuk menghadapi musuh yang kejam dan sangat mobile. Para musuh disebut mahir melakukan serangan tabrak lari di atas sepeda motor dan truk pickup.
Pada 14 November 2021, pasukan yang digambarkan berjumlah beberapa ratus orang menyerang sebuah markas polisi di Inata dekat perbatasan Mali. Kejadian itu menewaskan 57 orang, termasuk 53 polisi.
Pada tanggal 23 Desember 2021, 41 orang tewas ketika konvoi pedagang disergap di dekat Ouahigouya, juga dekat perbatasan Mali.
(fas/fas)
Tentara Prancis Sebut Hampir 60 ‘Teroris’ Tewas di Burkina Faso
