Sikap ‘Polisi Tolak Laporan’ Hanya Bercanda Dinilai Tak Etis-Tak Empati

Jakarta

Kapolres Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan mengatakan anggotanya di Polsek Pulogadung tak bermaksud menolak laporan korban perampokan, tetapi lebih ke bercanda. Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto, menilai perbuatan menolak laporan dinilai tidak etis.

“Di tengah upaya membangun kepercayan masyarakat kepada Polri, tindakan ‘prank’ atau bercanda anggota polisi pada masyarakat yang menjadi korban aksi kejahatan itu tentu sangat tidak etis,” kata Bambang kepada wartawan, Senin (13/12/2021).

Bambang mempertanyakan empati oknum polisi terhadap korban. Menurutnya, jika tidak ada empati yang diberikan maka mentalitasnya dinilai tidak baik.

“Empatinya di mana kepada korban yang sedang berharap dan membutuhkan pelayanan pada kepolisian ? Kalau polisi tidak bisa berempati pada korban kejahatan ini mentalitasnya sudah benar-benar parah,” kata Bambang.

Bambang menilai perlu adanya evaluasi pada bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT). Sebab menurutnya selama ini SPKT menjadi tempat ‘pembuangan’ anggota bermasalah.

“Makanya SPKT itu harus dievaluasi. Bukan jadi tempat ‘parkir’ anggota-anggota bermasalah, tetapi benar-benar menjadi etalase pelayanan kepolisian,” ujar Bambang.

“SPKT itu adalah etalase customer service Polri. Selama ini malah identik tempat ‘buangan’ anggota-anggota yang bermasalah. Akibatnya yang muncul ya masalah-masalah lagi. Harusnya Polri memang belajar dari customer service perbankan,” sambungnya.

Padahal SPKT disebut merupakan tempat terdepan untuk melayani masyarakat. Sehingga perlu pemahaman dari arti pelayanan masyarakat.

“Harusnya personel SPKT harus yang paham dan menjiwai arti pelayanan pada masyarakat. Anggota polisi wanita jangan terlalu banyak di protokoler, tetapi juga wajib ditempatkan di etalase terdepan Polri ini,” tuturnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Sikap ‘Polisi Tolak Laporan’ Hanya Bercanda Dinilai Tak Etis-Tak Empati