Semarang –

Dinas Kesehatan Kota Semarang, Jawa Tengah, mencatat kasus virus Corona atau COVID-19 yang terjadi di sejumlah siswa di beberapa sekolah terbanyak ada pada usia 6-12 tahun. Sedangkan untuk total kasus termasuk tenaga pengajar ada 70 kasus.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam mengatakan testing random dilakukan terhadap 3.729 siswa dan tenaga pendidik di 112 sekolah pada tanggal 25 Oktober hingga 27 Oktober 2021. Dari jumlah itu terdapat 70 kasus di 29 sekolah yaitu 2 SMA/SMK, 4 SMP, 16 SD dan 7 pondok pesantren.

“Dari 3.729 yang diperiksa ada 70 terkonfirmasi atau 1,9 persen dari total yang kita lakukan. Dengan rincian 1 positif dengan CT Value 29. Ada 11 positif CT 30-35. Yang lebih dari 35 ada 58 siswa,” kata Hakam di kantornya, Senin (1/11/2021).

“Kita jabarkan usia 6-12 tahun ada 31, usia 13-15 tahun ada 23. Usia 16-18 ada 5, dan lebih dari 18 tahun ada 11,” imbuhnya.

Langkah-langkah sudah dilakukan seperti tracing kontak erat dan juga isolasi terpusat termasuk pengawasan selama 14 hari. Hasil dari tracing ternyata seluruhnya negatif sehingga menurutnya tidak bisa disebut sebagai klaster. Diketahui juga semua yang terpapar merupakan orang tanpa gejala.

“Kami lakukan tracing 30 kontak erat baik sekolah, pengantar sekolah, keluarga, hasilnya nihil. Jadi tidak bisa disebut klaster sekolahan,” ujarnya.

Koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Semarang dilakukan dan diketahui sekolah-sekolah yang ada kasus COVID-19 kembali menjalani sekolah daring dan menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.

Terkait banyaknya siswa SD yang terpapar, Hakam berharap vaksinasi untuk anak bisa segera dilakukan. Karena saat ini vaksin hanya bisa dilakukan mulai 12 tahun ke atas.

“Karena di luar sana usia 3-5 tahun sudah bisa divaksin dan aman tidak ada efek samping,” katanya.

Simak video ‘Pengumuman! BPOM Terbitkan EUA Sinovac untuk Anak 6-11 Tahun’:

Cek Video di 20 Detik(.)com

(rih/mbr)