Dinkes DKI: Varian Delta dan ‘Anak-anaknya’ Ada 24 Jenis, Lebih Mematikan

Jakarta –
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengantisipasi gelombang ketiga Corona atau COVID-19 akibat libur akhir tahun. Dia mewaspadai munculnya turunan virus Corona varian Delta (B1617.2).
Hal tersebut disampaikan Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama. Dia awalnya menyoroti peluang Indonesia terdampak gelombang ketiga COVID-19.
“Kita sudah alami gelombang kedua yang luar biasa, kalau di dunia, bahkan sekarang sudah gelombang ketiga. Hati-hati, biasanya Indonesia muncul gelombang ketiganya belakangan, jangan sampai terjadi seperti itu,” kata Ngabila kepada wartawan, Kamis (21/10/2021).
Ngabila mengatakan ada sejumlah pemicu masih tingginya transmisi virus COVID-19 serta potensi gelombang ketiga Corona. Dia menyebut virus Corona varian Delta saat ini mulai memiliki turunan.
“Pertama karena ada varian mutasi virus yang berbahaya, seperti Delta dan anak-anaknya sekarang ada 24 jenis. Dia lebih menular, lebih mematikan dan lebih menyerang anak-anak,” jelasnya.
Penyebab selanjutnya ialah belum meratanya vaksinasi COVID-19 di RI. Dia mengatakan cakupan vaksinasi Corona di Jakarta dan daerah lain masih berbeda jauh.
“Indonesia saat ini cakupannya masih sekitar 30-40 persen. DKI memang sudah 80 persen. Ketidakseimbangan vaksin ini yang terutama orang-orang yang berhak pertama kali dapat, lansia, komorbid, remaja, bumil, disabilitas ini belum dapat,” ucapnya.
Dia mewanti-wanti agar warga tak mengabaikan protokol kesehatan COVID-19 di masa pelonggaran aktivitas masyarakat. Dia meminta warga tetap mewaspadai potensi penularan virus Corona.
“Virus sebenarnya nggak mau bikin orang mati, karena kalau orang mati dia juga ikut mati di dalam tubuh. Tapi dia (virus) tidak mengenal ini RS lagi penuh, nakes kurang, obat kurang, sehingga kita tak bisa memilih mana orang yang bisa diselamatkan atau tidak,” ucapnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.