Shopee Affiliates Program

Warga Cerita Kemiripan Fenomena Burung Berjatuhan di Gianyar 2018 dan 2021

Gianyar

Fenomena burung-burung pipit berjatuhan dan banyak yang mati di Gianyar, Bali disebut juga pernah terjadi pada 2018. Salah satu tokoh adat bercerita kemiripan antara fenomena burung-burung pipit berjatuhan 2018 dan 2021.

“Sebenarnya kejadian ini sudah pernah terjadi pertama pada 2018. Hujannya tidak terlalu lebat (waktu itu) kejadiannya sama seperti ini, cuma burungnya sedikit yang mati,” kata Bendesa Adat Sema, I Made Wardana, di Gianyar, Sabtu (11/9/2021).

Dia mengatakan lebih banyak burung pipit yang mati pada 2021. Dia menduga hal itu terjadi karena hujan yang turun lebih deras dibanding tahun 2018.

“Kejadian kedua ini, hujan lebat dan angin keras. Burung terlalu banyak berkumpul di pohon asem, terjadi hujan, makanya tidak bisa menghindar dia, kedinginan dan tidak bisa terbang,” jelasnya.

Wardana mengatakan tidak semua burung pipit yang berjatuhan di tahun 2021 ini mati. Ada burung yang bisa terbang lagi setelah bulu-bulunya kering.

“Semua bangkai bangkai burung itu sudah tyang (saya) langsung bersihkan dan tyang langsung kubur bersama anggota Satgas dan masyarakat, dibantu anak-anak dan sekaa teruna yang membantu menguburkan burung itu,” kata dia.

Wardana mengatakan pihaknya hanya menguburkan burung-burung tersebut. Dia meyakini peristiwa serupa bisa terjadi lagi jika hujan deras kembali mengguyur lokasi itu.

“Endak ada (hal lagi yang dilakukan), tyang yakin nanti kalau ada hujan lebat lagi pasti ada yang mati lagi. Semua masyarakat tyang sampun tahu itu. Karena dulu tahun 2018 kejadiannya sama, yang waktu itu baru saya syok, kalau sekarang (kejadian yang sekarang) biasa-biasa saja,” jelasnya.

Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Gianyar serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. Dia menganggap kejadian murni dipicu hujan deras sehingga burung-burung itu kedinginan.

“Kan kejadian ini sudah terjadi berulang-ulang, biasa itu saya anggap, tidak sampai berpikir kerna pestisida atau yang lainnya. Menurut saya (kejadian ini) murni karena hujan dan kedinginan, karena terlalu banyak itu berkumpul (di atas pohon). Di atas itu kan tidak ada tempat berlindung itu sebenarnya,” kata dia.

Terima kasih telah membaca artikel

Warga Cerita Kemiripan Fenomena Burung Berjatuhan di Gianyar 2018 dan 2021