90 Sekolah di DKI Tutup Imbas Kasus Corona, KSP: Jangan Panik Berlebih

Jakarta

Kantor Staf Presiden (KSP) meminta masyarakat untuk menyikapi penutupan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 persen 90 sekolah di Jakarta secara bijak. Masyarakat diminta tidak panik berlebihan.

“Waspada harus proporsional, jangan panik berlebih. Kita ribut dengan penutupan 90 sekolah, padahal di Jakarta ada 6.421 sekolah,” kata Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Abraham Wirotomo dalam keterangan tertulis, Jumat (281/2022).

Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta, sebanyak 90 sekolah ditutup setelah ditemukan kasus COVID-19 pada siswa, guru, dan tenaga kependidikan. Sekolah yang ditutup mencakup jenjang TK sampai SMA itu, tersebar di 5 wilayah kota Jakarta, yakni 9 sekolah di Jakarta Barat, 5 sekolah di Jakarta Pusat, 31 sekolah di Jakarta Selatan, 42 sekolah di Jakarta Timur, dan 3 sekolah di Jakarta Utara.

Abraham menegaskan kebijakan pemerintah terkait PTM mengacu pada SKB 4 menteri. Jumlah kehadiran siswa dalam PTM ditentukan dari level PPKM setiap daerah, sehingga bukan satu kebijakan untuk seluruh wilayah Indonesia.

“Jika angka kasus di Jakarta semakin naik dan level PPKM jadi level 3, maka otomatis PTM dibatasi maksimal 50 persen. Tapi jika level PPKM kembali membaik maka PTM dinaikan lagi hingga 100 persen. Ini diatur dalam SKB 4 Menteri,” tegas Abraham.

Temuan KSP soal Dampak PJJ

Lebih lanjut, Abraham juga menyampaikan hasil verifikasi lapangannya soal dampak pembelajaran jarak jauh (PJJ) terhadap kualitas belajar anak atau peserta didik saat pandemi COVID-19. Dia mengungkap temuan soal 50 persen anak SD kelas 1 belum bisa baca tulis. A

“Menurut kajian Kemendikbud dan Kemenag, hanya 15 persen anak SD kelas 1 yang nilainya sesuai standar. Bahkan hasil verlap KSP malah menemukan 50 persen anak SD kelas 1 belum bisa baca tulis,” ungkapnya.

Cek Video di 20 Detik(.)com

(knv/idn)

Terima kasih telah membaca artikel

90 Sekolah di DKI Tutup Imbas Kasus Corona, KSP: Jangan Panik Berlebih