6 Fakta Perundingan Perdana Rusia-Ukraina di Perbatasan Belarusia

Jakarta

Delegasi Rusia dan Ukraina melakukan pertemuan di perbatasan Belarusia. Kedua negara yang tengah berperang itu berunding untuk membahas soal gencatan senjata.

Pertemuan perdana itu dilakukan Senin (28/2/2022) waktu setempat. Namun sayangnya perundingan keduanya buntu. Kedua pihak memutuskan kembali ke ibu kota mereka untuk berkonsultasi.

Berikut 6 fakta perundingan Ukraina dan Rusia:

1. Rusia-Ukraina Sepakat Berunding Lagi

Dilansir CNN, Selasa (1/3) kedua pihak akhirnya sepakat untuk melakukan perundingan negosiasi kedua guna mengembangkan tuntutan utama Ukraina soal gencatan senjata.

“Delegasi Ukraina dan Rusia mengadakan negosiasi putaran pertama. Tujuan utama mereka adalah untuk membahas gencatan senjata dan akhir aksi pertempuran di wilayah Ukraina,” kata penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhaylo Podolyak, kepada wartawan usai perundingan.

” Para pihak telah menentukan topik di mana keputusan tertentu dipetakan. Agar keputusan ini dapat diambil alih. Diimplementasikan sebagai roadmap, para pihak kembali untuk berkonsultasi ke ibu kotanya,” sambung dia.

Sementara dikutip dari AFP, kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky sepakat untuk melakukan perundingan putaran kedua bersama Ukraina.

“Kami sepakat untuk melanjutkan negosiasi,” katanya.

2. Ukraina Minta Rusia Tarik Pasukan

Sebelumnya Ukraina menuntut Rusia melakukan gencatan senjata. Selain itu, Ukraina juga meminta Rusia menarik pasukan.

“Isu utama dari pembicaraan itu adalah gencatan senjata segera dan penarikan tentara dari Ukraina,” demikian pernyataan kantor kepresidenan Ukraina, seperti dilansir AFP, Senin (28/2).

Kantor kepresidenan Ukraina dalam pernyataannya, seperti dikutip CNN, juga menyebut delegasi yang mewakili Ukraina dalam perundingan itu terdiri atas Menteri Pertahanan Oleksiy Reznikov, penasihat Kepala Kantor Krepresidenan Ukraina Mykhailo Podoliak, dan Wakil Menteri Luar Negeri Mykola Tochytskyi. Presiden Volodymyr Zelenksy tidak termasuk dalam delegasi tersebut

3. Rusia Ingin Ada Kesepakatan Damai

Delegasi Rusia dipimpin oleh penasihat kepresidenan Rusia, Vladimir Medinsky, dalam perundingan ini. Kepada wartawan, Medinsky menuturkan keinginan Rusia untuk mencapai kesepakatan damai dengan Ukraina.

“Kami jelas memiliki kepentingan untuk mencapai sejumlah kesepakatan sesegera mungkin,” tutur Medinsky yang merupakan penasihat Presiden Vladimir Putin.

Otoritas Ukraina menyebut perintah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menempatkan pasukan nuklir dalam siaga tinggi telah diperhitungkan demi memberikan tekanan menjelang dialog yang akan dilakukan Rusia dan Ukraina di perbatasan Belarusia.

Presiden Volodymyr Zelenksy sebelumnya menyatakan Rusia setuju untuk berunding dengan Ukraina di perbatasan Belarusia, dekat Sungai Pripyat. Ini akan menjadi perundingan pertama antara kedua negara yang berperang sejak invasi dimulai pekan lalu.

Terima kasih telah membaca artikel

6 Fakta Perundingan Perdana Rusia-Ukraina di Perbatasan Belarusia