5 Fakta Penipuan Modus Haji Furoda Jadi ‘Backpacker’ Dibongkar Polda

Jakarta

Seorang perempuan berinisial SJA ditangkap Polda Metro Jaya. SJA diduga telah melakukan penipuan jemaah haji dengan modus menawarkan paket haji furoda.

Pada kenyataannya, korban tidak mendapatkan fasilitas seperti yang dijanjikan SJA. Kendati korban akhirnya bisa berangkat ke Tanah Suci namun dengan fasilitas ‘haji backpacker‘.

Kasus ini terbongkar usai Polda Metro Jaya menerima laporan korban yang merupakan suami istri, TBS dan GS. Kedua korban mengalami kerugian hampir setengah miliar usai ditipu tersangka SJA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta penipuan modus haji furoda jadi ‘backpacker’ yang dirangkum detikcom, Rabu (27/3/2024).

1. Modus Operandi Tersangka

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan modus operandi tersangka SJA awalnya menawarkan paket perjalanan ibadah umrah melalui website perusahaan travel PT MII. Pada 2021, tersangka mulai menawarkan paket ibadah haji furoda.


ADVERTISEMENT

“Tersangka (SJA) mulai menawarkan program ibadah Haji Furoda melalui website serta melalui agen freelance yang dipekerjakan untuk menjaring calon jemaah haji sebanyak-banyaknya di berbagai wilayah di Indonesia,” ujar Kombes Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (26/3).

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi (Wildan Noviansah/detikcom)

Tersangka SJA menawarkan paket haji furoda FID dengan sejumlah fasilitas, di antaranya hotel bintang 5. Paket tersebut ditawarkan dengan harga ratusan juta rupiah.

“Haji Furoda jemaah VIP (dengan fasilitas) hotel bintang 5, pendaftaran 2021 berangkat tahun 2023 seharga Rp 125 juta per orang,” imbuhnya.

2. Fasilitas VIP Jadi ‘Backpacker’

SJA menjanjikan 15 item fasilitas kepada korban. Mulai penginapan 28 hari, visa haji resmi, gelang haji, asuransi, tiket penerbangan pulang-pergi langsung Jakarta-Saudi Arabia hingga hotel bintang 5 di Makkah dan Madinah.

“Setelah sampai di Arab Saudi, ternyata haji furoda dan fasilitas lain bohong belaka. Korban tersebut menjadi haji backpacker harus mengeluarkan biaya kembali penginapan dan biaya haji lainnya,” ungkap Ade Ary.

Tak hanya itu, ada juga fasilitas maktab VIP, apartemen transit, akomodasi, konsumsi dan transportasi full selama pelaksanaan haji, city tour Makkah dan Madinah, air zamzam 5 liter, bimbingan manasik dan pendamping, airport tax dan handling bagasi, hingga perlengkapan haji berupa koper, tas, seragam kain ihram, dan yang lainnya.

“Namun kenyataannya, korban tidak mendapatkan tiket pesawat Jakarta-Saudi Arabia, melainkan transit dulu di Malaysia. Diberangkatkan menuju Riyadh, lalu dari Riyadh menuju Jedah menggunakan bus atau jalur darat,” tuturnya.

Baca fakta lainnya di halaman selanjutnya…..

Terima kasih telah membaca artikel

5 Fakta Penipuan Modus Haji Furoda Jadi ‘Backpacker’ Dibongkar Polda