Youtube, Facebook dan Twitter Kolaborasi untuk Tangani Konten Anti Vaksin Covid-19

Jakarta, – Tiga dari platform media sosial terbesar, mencakup Twitter, Facebook, dan YouTube, telah bekerja sama untuk mengantisipasi peningkatan kesalahan informasi vaksin Covid-19. Pasalnya, Ketiga platform tersebut rentan sekali digunakan untuk menyebarkan berita palsu dan disinformasi terkait virus dan vaksin Covid-19.

Menurut laporan dari BBC , tiga perusahaan jejaring sosial besar itu akan bekerja sama dengan berbagai sumber untuk menangani misinformasi dan konspirasi terkait vaksin virus corona, yang diperkirakan akan mulai diluncurkan dalam beberapa bulan ke depan.

Dimulai dengan Facebook yang akan mendanai ‘kerangka awal’ dari upaya ini pada Januari mendatang. Lebih lanjut, upaya Facebook itu dikatakan bakal mengantarkan standar baru untuk menangani konten semacam ini.

Metode umum yang digunakan oleh platform media sosial dapat membantu mengurangi penyebaran disinformasi ini ke publik. Sejumlah organisasi akan bekerja bersama upaya perusahaan, termasuk Reuters Institute for the Study of Journalism, Africa Check, Departemen Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Inggris, Kantor Dewan Privasi Kanada, dan banyak lagi.

Baca juga: Fitur Terbaru Youtube Music Akan Dapat Terhubung ke Instagram dan Snapchat

Bahkan, FunFact, sebuah badan amal pengecekan fakta, akan mengoordinasikan pekerjaan antara perusahaan dan organisasi ini. Sebelumnya, Pejabat kesehatan telah melaporkan kekhawatiran tentang semakin banyak orang Amerika yang menyatakan mereka skeptis tentang keamanan vaksin COVID-19. Dikatakan mereka mungkin tidak akan menerimanya sebagai hasilnya.

Media sosial telah memainkan peran besar dalam penyebaran konspirasi anti-vax di balik sikap skeptis ini, seperti dikutip dari Slash Gear, Minggu (22/11).

Terima kasih telah membaca artikel

Youtube, Facebook dan Twitter Kolaborasi untuk Tangani Konten Anti Vaksin Covid-19