Shopee Affiliates Program

Wanti-wanti Puncak Omicron 3 Kali Lipat dari Delta, Pakar Sebut Sudah Terjadi

Jakarta

Pemerintah mewanti-wanti lonjakan kasus COVID-19 akibat gelombang Omicron bisa 3 kali lebih tinggi dibanding saat diamuk varian Delta. Meski demikian, tidak perlu panik berlebihan karena gejala Omicron relatif lebih ringan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap hal itu dalam konferensi pers update PPKM, Senin (31/1/2022). Berkaca dari data di berbagai negara, gelombang Omicron juga dapat berdampak pada peningkatan rawat inap.

“Dari data tersebut kami menciba menganalisa bahwa jumlah rawat inap rumah sakti di Indonesia dapat lebih tinggi dari delta apabila kasus harian meningkat lebih dari 3 kali,” papar Menko Luhut yang juga merupakan Koordinator PPKM Jawa-Bali.

“Seperti tahun lalu kita lihat hampir 56 ribu, bisa saja nanti 3 kali dari itu bila kita tidak hati-hati,” jelasnya.

Meski demikian, Menko Luhut memperkirakan kemungkinan tersebut kecil untuk terjadi. Data menunjukkan, lonjakan kasus yang saat ini terjadi masih jauh di bawah perkiraan para pakar.

“Tidak perlu khawatir berlebihan, tapi kita tetap super waspada. hari ini kasus konfirmasi per tanggal 31 Januari 2022 masih berada di angka seperlima dari puncak delta pada Juli tahun lalu,” tegasnya.

Peringatan yang sama juga disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia memperkirakan, puncak gelombang COVID-19 akibat varian Omicron kemungkinan terjadi akhir Februari.

“Penularannya ini tinggi sekali dan Indonesia pasti akan mengalami ini. Jadi puncak dulu pernah 57 ribu per hari, kita mesti siap-siap dan hati-hati dan waspada tidak perlu kaget bila melihat di negara-negara lain bisa di 2-3 kali di atas puncak Delta,” kata Menkes.

Pakar memperkirakan, angka yang dikhawatirkan para ahli sebenarnya sudah terjadi. Selengkapnya di halaman berikut.


Terima kasih telah membaca artikel

Wanti-wanti Puncak Omicron 3 Kali Lipat dari Delta, Pakar Sebut Sudah Terjadi