Wanti-wanti Kemenkes, Penyakit Akibat Gula Berlebih Bikin Tekor Indonesia!

Wanti-wanti Kemenkes, Penyakit Akibat Gula Berlebih Bikin Tekor Indonesia!

Jakarta

Tren minuman manis mendapat sorotan tersendiri dari Kementerian Kesehatan. Berkaca dari kasus viral Es Teh Indonesia, ini data konsumsi gula berlebih di Indonesia.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebut 28,7 p[ersen masyarakat Indoneia mengonsumsi Gula Garam Lemak (GGL) di atas batas yang dianjurkan. Sementara itu, 61,27 persen penduduk di atas usia 3 tahun mengonsumsi minuman manis 1-6 kali per minggu dan hanya 8,51 persen yang minum minuman manis kurang dari 3 kali per bulan.

Di samping itu, prevalensi berat badan berlebih pada anak naik 2 kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Data 2015 menunjukkan prevalensi berat badan berlebih di usia 5-19 tahun naik dari 8,6 persen di 2006 menjadi 15,4 persen di 2016.


Hal yang sama juga teramati pada kasus obesitas. Prevalensi obesitas di usia 5-19 tahun naik dari 2,8 persen di 2006 menjadi 6,1 persen di 2016.

Asupan gula berlebih juga dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan. Di Indonesia, dabetes mellitus kasusnya meningkat dari 1,5 permil pada 2013 menjadi 2 permil pada 2018. Demikian juga dengan gagal ginjal kronis yang naik dari 2 permil menjadi 3,8 permil, dan stroke dari 7 permil menjadi 10,9 permil.

“Tentunya ini akan meningkatkan beban pembiayaan kesehatan di Indonesia. Terlebih lima penyebab kematian terbanyak di Indonesia didominasi oleh penyakit tidak menular,” jelas Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes dr Maxi Rein Rondonuwu, dalam keterangan pers, Selasa (27/9/2022).


Terima kasih telah membaca artikel

Wanti-wanti Kemenkes, Penyakit Akibat Gula Berlebih Bikin Tekor Indonesia!