Jakarta –

Kabar duka datang dari dunia olahraga Indonesia. Pahlawan bulutangkis Indonesia, Verawaty Fajrin meninggal dunia setelah bergelut dengan kanker paru yang telah ia idap sejak Maret 2020.

Verawaty Fajrin merupakan pebulutangkis yang berjaya di era 1980-an. Mendiang sempat dirawat di RS Kanker Dharmais dan menjalani kemoterapi untuk mengatasi kanker paru yang diidapnya.

Kanker paru menjadi salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Perokok memiliki risiko tinggi mengidap kanker paru, tetapi non perokok juga berisiko mengidap kanker paru karena sejumlah faktor.

Dikutip dari Mayo Clinic, Minggu (21/11/2021), kanker paru adalah jenis kanker yang berawal dari paru-paru. Jenis kanker ini tidak menunjukkan gejala sama sekali di tahap awal, dan gejalanya baru muncul ketika sudah berada pada tahap lanjut.

Sementara itu, dikutip dari American Cancer Society, kanker paru sendiri dibagi menjadi dua jenis sebagai berikut.

1. Kanker paru-paru non-sel kecil (NSCLC)

Sekitar 80 persen sampai 85 persen dari kanker paru adalah NSCLC atau kanker paru non-sel kecil. Jenis kanker ini dibagi lagi menjadi beberapa subtipe, seperti adenokarsinoma, karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma sel besar.

Adenokarsinoma

Jenis kanker ini terutama diidap oleh perokok atau seseorang yang sebelumnya merokok, tetapi juga merupakan jenis kanker paru yang paling umum diidap orang yang tidak merokok. jenis kanker ini lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria dan lebih mungkin terjadi pada orang yang lebih muda.

Karsinoma sel skuamosa

Jenis kanker ini sering dikaitkan dengan riwayat merokok dan kanker cenderung ditemukan di bagian tengah paru-paru, dekat saluran udara utama (bronkus).

Karsinoma sel besar

Karsinoma sel besar dapat muncul di bagian mana pun dari paru-paru dan cenderung tumbuh dan menyebar dengan cepat yang dapat membuatnya lebih sulit untuk diobati.

Jenis lainnya adalah kanker paru sel kecil (SCLC). Selengkapnya di halaman berikut.