Vaksin Pfizer Banyak Dicari untuk Booster, Kenali Fakta dan Efek Sampingnya

Jakarta

Mulai dari tanggal 12 Januari 2022 lalu, pemerintah resmi menggelar program vaksinasi booster atau penyuntikan dosis ke-3 kepada masyarakat. Dosis ke-3 ini diharapkan bisa meningkatkan antibodi, termasuk melawan varian Omicron. Nah, salah satu jenis vaksin yang digunakan untuk booster adalah vaksin Pfizer.

Vaksin berbasis mRNA dari Amerika Serikat ini pun diketahui telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI). Itu mengapa vaksin Pfizer dijadikan sebagai dosis ke-3 atau vaksin booster.

Tapi, sebelum mendapatkan vaksin Pfizer untuk booster, ada baiknya kita ketahui dulu fakta dan efek sampingnya ya. Hal ini berguna untuk mempersiapkan diri bila ada sesuatu yang terjadi setelah penyuntikan vaksin booster Pfizer.

Fakta Vaksin Pfizer

Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta-fakta vaksin Pfizer yang perlu diketahui.

1. Relatif Aman dan Bisa Ditoleransi

Efek samping Pfizer dinilai ringan sehingga relatif aman digunakan untuk kelompok masyarakat immunocompromised atau rentan, seperti penyakit kronis, pengidap autoimun, komorbid berat, dan gangguan imunologi lainnya.

2. Memberikan Efikasi 100 Persen Untuk Remaja

Berdasarkan uji klinis fase 3, vaksin Pfizer diklaim memberikan efikasi 95,5 persen pada usia 16 tahun ke atas, dan 100 persen pada anak-remaja yang berusia 12-15 tahun.

3. Perlu Penyimpanan Khusus

BPOM mengungkapkan bahwa vaksin Pfizer harus disimpan pada temperatur yang sangat rendah (ultra low temperature), yaitu minus 90 hingga 60 derajat celcius.

“Vaksin ini harus disiapkan oleh petugas kesehatan yang sudah dilatih menggunakan teknik tertentu dalam menangani rantai dingin, termasuk cara mencairkan dan mengencerkan vaksin sebelum disuntikkan,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, drg Widyawati, MKM.

Vaksin Pfizer diketahui memiliki shelf life atau waktu simpan selama 6 bulan jika disimpan pada suhu yang sangat rendah. Namun, jika disimpan pada suhu 2-8 derajat celcius, waktu simpan vaksin Pfizer berkurang menjadi 30 hari yang dapat membuatnya cepat kadaluarsa.

Kombinasi vaksin booster COVID-19 yang direkomendasikan BPOM RI. Foto: Uyung/detikHealth

Efek Samping Vaksin Pfizer

Nah, efek samping yang dirasakan penerima vaksin Pfizer sebagai booster atau dosis ke-3 umumnya tidak berbeda jauh dengan vaksin-vaksin lain.

Berdasarkan survei yang diadakan di Israel, kebanyakan penerima dosis ketiga vaksin Pfizer mendapatkan efek samping yang serupa atau lebih sedikit dari yang dirasakan pada dua dosis sebelumnya.

Booster vaksin Pfizer sendiri dapat diberikan dengan skema heterolog maupun homolog. Berikut efek sampingnya:

  • Nyeri di tempat suntikan (paling umum)
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot
  • Nyeri sendi
  • Demam

Menurut Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak lebih sering dikeluhkan setelah booster daripada dosis kedua dari seri primer dua dosis vaksin Pfizer.

“Sebagai catatan, pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak lebih sering setelah booster daripada dosis kedua dari seri primer dua dosis,” ungkap FDA.

Vaksin Pfizer Banyak Dicari untuk Booster, Kenali Fakta dan Efek Sampingnya  4 Kombinasi vaksin booster COVID-19 dari Kemenkes RI Foto: infografis detikHealth


Terima kasih telah membaca artikel

Vaksin Pfizer Banyak Dicari untuk Booster, Kenali Fakta dan Efek Sampingnya