Uji Coba Pusat Data Bawah Air Milik Microsoft Potensial

Jakarta, – Tahun 2018 silam Microsoft menenggelamkan seluruh pusat data ke dasar laut Skotlandia, menjatuhkan 864 server dan 27,6 petabyte penyimpanan di kedalaman 117 kaki di laut.

Hari ini, perusahaan multinasional Amerika Serikat itu melaporkan bahwa eksperimen terbarunya sukses, gagasan pusat data bawah air itu sebenarnya sangat ideal untuk diterapkan. Digadang-gadang pembangunan bakal menelan biaya lebih murah, karena pemanfaatan pendinginan computer alami.

Solusi ini tentu menjawab persoalan penempatan pusat daya di darat, yang kabarnya sering mengalami masalah korosi dari oksigen dan kelembapan, serta kendala dalam pengontrolan perubahan suhu. “Kami pikir ini ada hubungannya dengan atmosfer nitrogen yang mengurangi korosi,” kata Ben Cutler, pemipin Microsoft Project Natick, seperti dilansir BBC, Selasa (15/9).

Dalam lingkungan kedap air menurut Microsoft dalam temuanya, kontrol suhu menjadi lebih stabil, dan cenderung lebih sedikit ditemukan masalah.

Lalu jenis server ini kabarnya dapat dengan mudah diterapkan dalam ukuran besar maupun kecil, di dekat pantai area yang membutuhkannya. Memberikan akses lokal yang lebih baik ke sumber daya berbasis cloud di lebih banyak tempat.

Manfaatnya besar lainya, Cutler menjabarkan pusat data bawah air hanya memilki seperdelapan tingkat kegagalan dari pusat data berbasis darat. “Tingkat kegagalan yang lebih rendah itu penting, mengingat akan jauh lebih sulit untuk melayani server yang rusak jika berada dalam wadah kedap udara di dasar laut,” terangnya.

Uji coba pusat data bawah laut pertama Microsoft dilakukan pertama kali pada 2015 selama lima bulan. Jika proyek bawah laut ini berhasil Microsoft merencanakan untuk menenggelamkan lima silinder serupa lainnya. Membangun pusat data bawah laut ini bahkan lebih cepat ketimbang membangunnya di darat.

Microsoft menyebut cukup 90 hari untuk membangun lima silinder tersebut. Sementara di darat pembangunan serupa akan memakan waktu tahunan.

Terima kasih telah membaca artikel

Uji Coba Pusat Data Bawah Air Milik Microsoft Potensial