Tahun Depan, Facebook Hapus Iklan yang Sensitif

Jakarta, – Meta mengumumkan sejumlah iklan yang tidak diizinkan di platform grup. Mulai dari topik agama, ras, kesehatan, politik dan seksual.

Beberapa iklan yang merujuk pada konten yang sensitif, tidak lagi diizinkan di platformnya mulai tahun 2022. Lalu contoh kategori penargetan iklan yang sensitive seperti: seperti ‘kesadaran kanker paru-paru’, ‘Hari Diabetes Sedunia’, ‘budaya LGBT’, ‘liburan Yahudi’ atau keyakinan politik dan masalah sosial.

Perubahan tersebut berlangsung mulai 19 Januari 2022. Dan perubahan pengawasan ketat yang lebih ketat ini akan bersamaan dengan kemampuan penargetan iklan yang produktif. Karena perusahaan teknologi ini telah mengungkapkan betapa seringnya konteng yang berisi perundungan dan juga pelecehan.

Facebook telah melihat konten intimidasi/perundungan dan pelecehan antara 14 hingga 15 kali setiap 10.000 tampilan di situs tersebut pada kuartal ketiga tahun 2021.

Platform sosial media lainnya  seperti  Instagram juga melaporkan bahwa moderasi konten intimidasi dan pelecehan terlihat antara lima hingga enam kali per 10.000 tampilan konten. Angka intimidasi dan pelecehan Facebook hanya melihat contoh di mana perusahaan tidak memerlukan info tambahan seperti laporan dari pengguna untuk menentukan apakah konten tersebut melanggar aturan.

Menyambut kejadian tersebut, Facebook langsung menghapus 9,2 juta konten karena melanggar aturan intimidasi dan pelecehan dan menemukan 59,4 persennya secara proaktif. Sebelumnya juga Facebook telah mengungkapkan melalui penelitiannya bahwa Instagram berbahaya bagi kesehatan mental.

Karena sebelumnya sempat ] terungkap karena dokumen internal manajemen Facebook bocor ke media. Ditemukan data banyak pengguna alami problem depresi serta gangguan kecemasan akibat terlalu sering membuka Instagram.

Dalam dokumen penelitian ini, Facebook menyatakan 32 persen responden dari demografi remaja perempuan menjadi tak percaya diri dengan bentuk tubuhnya akibat keseringan melihat influencer dan iklan di Instagram. Peneliti dari Facebook lantas menulis kesimpulan bahwa, “perempuan muda cenderung membandingkan diri sendiri dengan apa yang mereka lihat di Instagram.”

Pemiliki Facebook, Mark Zuckeberg membantah hal tersebut dan ia bilang belum pernah membaca penelitian tersebut, saat dipanggil oleh Kongres Amerika Serikat.

Terima kasih telah membaca artikel

Tahun Depan, Facebook Hapus Iklan yang Sensitif