KBM Online, Cerita Guru Banten Mengajar di Daerah Susah Sinyal

Pandeglang

Pemprov Banten memutuskan kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap dilakukan secara online untuk semester genap 2021. Sebagian sekolah khususnya SMA/SMK telah memulai pembelajaran di awal tahun ini karena pandemi meski ada tantangan tersendiri.

Guru di SMKN 1 Pandeglang, Deny Surya Permana bercerita, KBM memang ideal dengan tatap muka. Tapi, pandemi membuat guru harus melakukan pembelajaran secara jarak jauh. Meski ada kendala dan tantangan sendiri, tapi guru sudah banyak belajar khususnya setelah 9 bulan belajar secara daring.

“Semester genap ini sekolah, guru lebih siap melakukan daring dibanding semester lalu, kemarin kita mencari format mekanisme bagaimana pembelajaran daring, berdasarkan pembelajaran kemarin, sekarang lebih siap,” kata Deny cerita ke detikcom di Pandeglang, Banten, Selasa (5/12/2020).

Di kelas, sekolah mengeluarkan kebijakan penggunaan google classroom. Aktivitas pembelajaran dari guru hingga murid katanya bisa terpantau.

Tapi, memang masih ada kendala khususnya karena murid yang susah sinyal atau tidak memiliki kuota internet. Di setiap kelas, paling tidak ada saja siswa yang kesulitan mengikuti pembejalaran daring ini.

“Rata-rata di kelas ada saja kesulitan kuota atau sinyal, tapi tidak bisa memaksakan karena kondisi infrastruktur yang kurang,” ujarnya.

Hal serupa diceritakan oleh Ginanjar Hambali selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 7 Pandeglang. Di semester genap ini, sekolah menggunakan aplikasi google clasroom, zoom meeting dan masih tahap persiapan simulasi.

Untuk siswa yang kesulitan sinyal, sekolah menyiapkan modul pembelajaran yang nanti dibagikan ke siswa. Tapi, jika masih dimungkinkan mereka diwajibkan untuk belajar secara daring.

“Siswa yang kampungnya susah sinyal bisa bergeser ke kampung sebelah, atau mereka bisa ke sekolah karena ada modul. Di sekolah ada gugus tugas yang piket untuk proses pembelajaran,” ujarnya.

Selain itu, tidak menutup kemungkinan ada guru yang berkunjung ke rumah siswa karena masih banyaknya blank spot sinyal atau kendala lain.

“Kalau misalnya kendala ekonomi, dari sekolah langsung mendatangi anak,” ujarnya.

Sejauh ini, guru katanya memang banyak belajar setelah sistem online diberlakukan di semester sebelumnya. Kendala di tahun lalu saat ini sedang coba diminimalisir dengan pemanfaatan aplikasi meski masih ada daerah yang susah sinyal.

“Semester dua ini dimatangkan kembali, kita sudah punya pembelajaran di semester lalu,” pungkasnya.

(bri/mud)

Terima kasih telah membaca artikel

KBM Online, Cerita Guru Banten Mengajar di Daerah Susah Sinyal