Kerap Bikin Batal Nikah, Apa yang Terjadi Jika Pasangan Thalasemia Punya Anak?

Jakarta

Ada banyak hal yang menjadi pertimbangan sebelum pasangan melanjutkan ke jenjang pernikahan. Tak cuma dari segi finansial, kondisi medis pasangan juga kerap menjadi poin yang didiskusikan sebelum menikah.

Seringkali pasangan yang mengidap penyakit genetik thalasemia memutuskan membatalkan pernikahannya. Calon buah hati kerap menjadi alasan mereka akhirnya ‘berhenti di tengah jalan’.

Spesialis penyakit dalam konsultan hematologi dan onkologi medik Prof dr Zubairi Djoerban, SpPD-KHOM mengatakan memang tidak ada larangan bagi pasangan pejuang thalasemia menikah. Tetapi jika ingin memiliki anak, risiko buah hati mengidap penyakit keturunan akan lebih tinggi.


“Jadi bisa thalasemia mayor, bisa thalasemia minor. Intinya anak punya risiko,” kata Prof Zubairi kepada detikcom, Rabu (7/6/2023).

Apabila kedua pasangan memiliki risiko, penyakit thalasemia dapat menurun ke calon anak kelak. Bila dua orang pembawa sifat thalasemia melakukan perkawinan, kemungkinan anak lahir dengan thalasemia mayor sebesar 25 persen.

Hal yang dikhawatirkan adalah jika anak mengidap thalasemia mayor. Thalasemia mayor biasanya menyebabkan anemia kronis dan seumur hidup yang harus diobati dengan transfusi darah dan pembuangan zat besi yang berlebihan.

Prof Zubairi menambahkan, kehamilan pada pasien thalasemia harus diperhatikan seketat mungkin. Ada tatalaksana dengan tim multidisiplin agar bayi dan ibu selamat saat kehamilan serta persalinan.

“Dokter akan memberikan resep asam folat sekitar 5 mg sehari selama kehamilan. Tujuannya mengurangi risiko melahirkan bayi yang ada gangguan di tulang belakang yang disebut spina bifida,” ujarnya.

Bukan berarti pengidap thalasemia tidak bisa hidup normal. Dokter Beri mengungkap ada atlet ternama yang bahkan bisa tetap beraktivitas seperti biasa meski mengidap thalasemia.

“Dua-duanya thalasemia minor, pemain tenis terkenal Pete Sampras kemudian pemain sepakbola profesional Zidane Zidan itu juga pasien thalasemia minor,” ujar Prof Zubairi.

Terima kasih telah membaca artikel

Kerap Bikin Batal Nikah, Apa yang Terjadi Jika Pasangan Thalasemia Punya Anak?