Jakarta –

Penyakit hepatitis misterius yang sedang melanda dunia diduga telah masuk ke Indonesia setelah lima anak dilaporkan Kementerian Kesehatan meninggal dunia akibat terinfeksi hepatitis akut.

Penyakit hepatitis yang disebabkan infeksi virus diketahui utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan. Oleh karena itu untuk mencegah risiko infeksi dengan meningkatkan kewaspadaan, langkah awal yang disarankan adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Untuk mencegah penularan hepatitis melalui saluran pernapasan, penerapan protokol kesehatan COVID-19, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas dapat dilakukan. Selain itu juga biasakan rutin cuci tangan dengan air dan sabun atau cairan antiseptik.

Terkait hal tersebut, sebagian orang mungkin lebih gemar menggunakan cairan antiseptik hand sanitizer karena mudah dibawa dan praktis. Namun bolehkah menyemprotkan hand sanitizer pada alat makan?

Kepala Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, dr Titi Sundari, SpP(K), mengatakan bahwa tidak perlu menyemprot alat makan dengan hand sanitizer ataupun disinfektan. Ini karena malah akan membuat makanan terasa pahit saat menggunakan alat tersebut.

“Pada saat kita membersihkan alat makan dengan sabun sebetulnya itu sudah bersih dan kuman-kumannya sudah lari, sabun tadi akan berfungsi membunuh kuman dan kumannya langsung lepas dari permukaan piring atau alat makan,” jelasnya pada live Instagram @radiokesehatan dengan tema Cegah Hepatitis Akut dengan Menjaga Kebersihan Tangan, Selasa (11/05/2022).

“Jadi yang penting adalah bersihkan dengan baik, cuci dengan baik dengan sabun yang memang untuk cuci piring, kemudian pada saat dikeringkan itu sudah siap dipakai tidak perlu harus alat makannya disemprot dulu. Kalo disemprot dulu makan akan terasa pahit karena ada rasa disinfektannya dan zat kimia,” tambahnya.