Strategi Turnaround Bikin Kinerja Nokia Mulai Membaik

Jakarta, – Nokia mengindikasikan bahwa mereka mengharapkan untuk meningkatkan prospek keuangannya untuk tahun 2021 karena kekuatan yang berkelanjutan dalam bisnisnya. Vendor jaringan asal Finlandi itu, mulai melihat kemajuan dengan strategi turnaround yang berkelanjutan yang diprakarsai oleh CEO dan presiden Pekka Lundmark.

Vendor mengambil langkah yang tidak biasa dengan merilis pernyataan yang mengungkapkan rencana untuk meningkatkan prospek 2021, tanpa memberikan informasi lain selain menjelaskan akan mengungkapkan rincian lengkap dalam hasil kuartal kedua pada 29 Juli 2021.

Baca juga: Tiga Smartphone 5G Samsung yang Edar Saat Ini

Lundmark mengatakan vendor mengalami kemajuan yang baik dengan rencana tiga fase untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, menguntungkan dan kepemimpinan teknologi yang ditetapkan pada Hari Pasar Modal pada Maret 2021, dan kinerja sepanjang semester 1 tahun ini, telah menunjukkan bukti dalam pengendalian biaya dan kekuatan dalam jumlah pasar.

“Kami terus mengharapkan beberapa hambatan di babak kedua seperti yang kami soroti sebelumnya, tetapi kinerja kami di babak pertama memberikan dasar yang baik untuk setahun penuh,” kata Lundmark.

Nokia memperkirakan penjualan bersih setahun penuh akan mencapai €20,6 miliar hingga €21,8 miliar, menjadi arus kas positif, margin operasi yang mendasari 7 persen hingga 10 persen dan pengembalian modal yang diinvestasikan 10 persen hingga 15 persen.

Lundmark mengatur ulang segalanya segera setelah mengambil alih pekerjaan dari CEO sebelumnya Rajeev Suri pada Agustus 2020. Mantan CEO perusahaan listrik Negara Finlandia itu, berusaha membalikkan nasib perusahaan, melakukan serangkaian restrukturisasi unit bisnis dan menyisihkan lebih banyak dana untuk mendanai 5G. Dia juga menegaskan bahwa Nokia akan menginvestasikan “apa pun yang diperlukan untuk menang di 5G”, karena menghadapi persaingan yang ketat dari Ericsson dan Huawei.

Membaiknya kinerja Nokia menunjukkan transformasi yang dilakukan Lundmark, mulai memperlihatkan hasil positif. Sebelumnya Nokia mengalami penurunan pendapatan dari tahun ke tahun di semua segmen, termasuk bisnis perangkat lunak mandiri yang telah dibangunnya selama beberapa tahun.

Baca juga: Laporan: Ponsel 5G Kelas Menengah Semakin Populer di Eropa

Kondisi itu memaksa perusahaan untuk meningkatkan investasi 5G demi mengejar ketinggalan dari para pesaing. Di sisi lain, meningkatnya resistensi atau penolakan dari banyak negara karena tekanan Amerika Serikat, mendorong operator di banyak Negara untuk menghindari vendor China dalam tender 5G mereka yang akan datang.

Kondisi tersebut jelas memberikan peluang besar bagi Nokia, mengingat industri jaringan mobile hanya didominasi oleh segelintir vendor saja.

Terima kasih telah membaca artikel

Strategi Turnaround Bikin Kinerja Nokia Mulai Membaik