Jakarta, – Smartphone Huawei mungkin dilarang di AS, tetapi smartwatch dan wearable device lain menjalankan LiteOS milik perusahaan dan tidak melanggar batasan apa pun. Selain itu, jam tangan pintar Huawei memiliki hardware kelas atas dan baterainya bisa tahan berhari-hari.

Satu-satunya masalah adalah jumlah aplikasi yang terbatas di LiteOS. Tetapi itu akan berubah.

Huawei baru saja mengumumkan aplikasi pihak ketiga pertama untuk jajaran wearable device-nya, dan itu menjadi berita besar karena sejumlah alasan. Pertama, ini menunjukkan perusahaan mengalihkan fokusnya ke pasar wearable device, setidaknya di luar China. Dan itu sangat bisa dimengerti, mengingat larangan perdagangan AS tidak akan hilang dalam waktu dekat.

Kedua, keputusan untuk membuka platform wearable device untuk pengembang pihak ketiga bisa membawa smartwatch Huawei ke level berikutnya, menyediakan konten software untuk hardware yang sudah solid.

Integrasi aplikasi Fitify, yang merupakan aplikasi kebugaran populer dengan jutaan pengguna dari seluruh dunia, memulai gelombang baru aplikasi pihak ketiga yang datang ke wearable device Huawei.

Fitify sekarang tersedia untuk semua pengguna Huawei Watch GT 2 Pro, dan Huawei mengatakan rencananya untuk menawarkan “dukungan operasional spektrum penuh satu atap untuk semua penyedia konten aplikasi” yang memutuskan untuk mengembangkan aplikasi untuk wearable device Huawei.

Mudah-mudahan, daftar aplikasi pihak ketiga akan bertambah secara eksponensial dan kita akan mendapatkan pesaing besar lainnya di ranah wearable device. Persaingan merupakan hal yang baik!