Sinar UV-C, Cara Desinfeksi Cepat & Efektif Lawan Bibit Penyakit

Jakarta – Beraktivitas saat pandemi tentu mengkhawatirkan, apalagi jumlah kasus COVID-19 cenderung meningkat setiap harinya. Di samping bakteri dan jamur, virus Corona yang masih mewabah membuat masyarakat harus ekstra menjaga kebersihan dan kesehatan agar terhindar dari infeksi penyakit. Selain menerapkan protokol kesehatan, melakukan desinfeksi berkala menjadi hal penting yang perlu dilakukan.

Saat ini teknologi sinar ultraviolet C (UV-C) mulai banyak dilirik oleh masyarakat sebagai salah satu alternatif desinfeksi modern. Sinar yang sering disebut berbahaya apabila manusia dan hewan terpapar langsung ini ternyata mampu melumpuhkan bakteri, jamur, bahkan virus sekalipun. Tak sedikit pula yang menyebut sinar UV-C sebagai desinfektan canggih yang mampu menonaktifkan virus penyebab COVID-19 secara efektif.

Sinar Ultraviolet-C (UV-C) telah digunakan selama lebih dari 40 tahun untuk mendesinfeksi udara, air, dan permukaan. Sinar UV-C dapat menghancurkan DNA dan RNA dari bakteri, virus, dan spora, yang artinya menjadikan mereka tidak berbahaya. Sejauh ini, tidak ada mikroorganisme termasuk bakteri dan virus yang resisten terhadap paparan UV-C. Namun, perlu diingat bahwa sinar UV-C harus selalu digunakan sesuai dengan syarat dan instruksi keselamatan untuk menghindari paparan terhadap manusia dan hewan, karena sinarnya dapat merusak kulit dan mata mereka.

Sebagai salah satu perusahaan ternama di bidang pencahayaan, Signify telah memimpin dalam inovasi UV-C selama 35 tahun. Di tengah pandemi, lampu Philips UV-C milik Signify hadir sebagai sebuah solusi untuk melakukan desinfeksi melawan berbagai mikro-organisme yang dapat mengancam kesehatan, termasuk virus penyebab COVID-19.

Commercial Operation Leader Signify Indonesia Burhan Noor Sahid mengatakan efektivitas lampu UV-C Signify telah dibuktikan melalui penelitian bersama dengan National Emerging Infectious Diseases Laboratories (NEIDL) di Universitas Boston, Amerika Serikat.

“Signify dan NEIDL telah melakukan riset bersama untuk memvalidasi efektivitas dari sinar UV-C Signify dalam melawan virus SARS-COV-2 yang menyebabkan COVID-19. Ujicoba laboratorium tersebut menunjukkan bahwa dengan treatment menggunakan UV-C berdosis 5 mj/cm2 bisa mereduksi 99% virus corona dalam 6 detik,” katanya.

Berdasarkan data penelitian tersebut, ditetapkan juga penggunaan dosis 22 mj/cm2 akan memungkinkan pengurangan virus hingga 99,9999% dalam waktu 25 detik. Namun, agar bekerja secara efektif, penggunaan UV-C perlu memperhatikan beberapa faktor seperti luas ruangan dan intensitas paparan UV-C.

“Untuk memaksimalkan efektivitas kerja dari lampu UV-C, kita harus memastikan intensitas penyinaran UV-C, jarak sumber cahaya dengan objek penyinaran, dan lama penyinaran. Jadi, luas sebuah ruangan akan mempengaruhi jangkauan sinar UV-C dan berapa lama lampu harus dinyalakan untuk memberi paparan UV-C yang cukup sehingga efektif dalam melumpuhkan mikroorganisme tersebut,” tambah Burhan.

Terkait keamanan, lampu Philips UV-C juga telah mengadopsi Pedoman Keselamatan UV-C yang diterbitkan oleh Global Lighting Association untuk membantu pengguna dan produsen untuk memastikan bahwa teknologi dan produk UV-C digunakan dengan aman pada setiap saat. Panduan ini dibangun di atas prinsip-prinsip standar yang diterima secara internasional seperti IEC 62471, standar keselamatan fotobiologis, dan perlindungan teknis dan prosedural tambahan lainnya.

Foto: Dok. Philips

Lampu Philips UV-C hadir dengan pengamanan berlapis, seperti contohnya Philips UV-C Desk Lamp telah dilengkapi fitur keamanan antara lain sensor, timer, dan alarm. Sementara itu untuk penggunaan konsumen professional, Signify memberikan program pelatihan dan sertifikasi bagi para distributor, reseller, serta kontraktor mereka, guna memastikan produk UV-C dirancang, dipasang, dan digunakan secara benar.

“Pencahayaan UV-C terbukti aman ketika dirancang, dipasang, dan digunakan sesuai dengan instruksi keselamatan. Pilihlah UV-C yang dilengkapi dengan sensor, timer, maupun alarm. Secara alami, paparan langsung sinar UV-C berbahaya bagi makhluk hidup, namun adanya fitur keamanan membantu memastikan penggunaan teknologi UV-C yang aman,” katanya.

Selain Philips UV-C Disinfection Desk Lamp yang tersedia untuk pasar konsumen, Signify juga menghadirkan 5 varian produk UV-C untuk penggunaan profesional, yaitu: Philips UV-C Disinfection Linear Luminaire dengan sensor, Philips UV-C Disinfection Chamber, Philips UV-C Disinfection Trolley, serta Philips UV-C Disinfection Upper Air untuk penggunaan pada dinding dan plafon.

“Philips UV-C Disinfection Linear Luminaire berbentuk seperti lampu plafon pada umumnya, namun dilengkapi dengan sensor, alarm, dan fitur lainnya untuk membantu memastikan keamanan penggunaan,” jelasnya.

Sementara Philips UV-C Chamber yang berbentuk seperti bilik, umumnya digunakan untuk melakukan desinfeksi terhadap benda yang sering dibawa seperti dompet, handphone, atau laptop, bahkan barang belanjaan kita sehari-hari seperti sayur dan buah-buahan. Philips UV-C Chamber dirancang untuk memberikan paparan 360 derajat untuk memastikan seluruh permukaan dapat terpapar dan dilengkapi dengan pengatur waktu lama desinfeksi, sehingga mudah digunakan hanya dengan satu sentuhan.

Selain itu, Signify memiliki Philips UV-C Disinfection Trolley untuk mendesinfeksi ruang yang didesain portable dengan roda sehingga mudah dipindah dan dibawa. Selanjutnya, ada juga Philips UV-C Disinfection Upper Air untuk penggunaan plafon dan Philips UV-C Disinfection Upper Air untuk penggunaan pada dinding yang aman digunakan di dalam ruangan berpenghuni karena terpasang pada ketinggian dan memiliki pelindung dan optik sehingga mencegah paparan langsung sumber cahaya UV-C.

“Untuk konsumen rumah tangga, kami menghadirkan Philips UV-C Disinfection Desk Lamp yang sudah dilengkapi dengan sensor, alarm, serta petunjuk penggunaan, sehingga aman digunakan oleh masyarakat umum. Produk ini juga dilengkapi dengan perintah suara, yang dapat memberitahukan bahwa pengerjaan desinfeksi telah selesai. Seandainya kita masuk ke ruangan saat desinfeksi sedang berjalan, sensor gerakan dengan teknologi microwave yang tertanam pada produk akan mendeteksi dan otomatis akan mematikan lampu UV-C sehingga tidak membahayakan,” katanya.

Waktu untuk mendesinfeksi ruangan di rumah menggunakan Philips UV-C Disinfection Desk Lamp tergantung pada ukuran ruangan dan jenis permukaan atau benda-benda yang ada di ruangan tersebut. Misalnya, ruang keluarga dengan ukuran 28m2 dengan jarak 3m membutuhkan sekitar 45 menit paparan sinar UV-C, kamar tidur ukuran 20m2 dengan jarak 2,5 m membutuhkan 30 menit dan kamar mandi ukuran 13 m2 jarak 2 m selama 15 menit.

Saat ini Philips UV-C Disinfection Desk Lamp bisa didapatkan melalui online dan offline stores dengan harga sekitar Rp 1.200.000 – Rp 1.500.000. Sementara solusi Philips UV-C untuk profesional yang perlu penanganan dan instalasi khusus, bisa didapat melalui distributor proyek Signify. Untuk informasi lebih lengkap terkait solusi UV-C Signify dapat dilihat di sini. (adv/adv)

Terima kasih telah membaca artikel

Sinar UV-C, Cara Desinfeksi Cepat & Efektif Lawan Bibit Penyakit