Sepanjang 2021, Rusia Raih US$5 Miliar Penjualan Alutsista, 80 Persen Didominasi Pesanan Angkatan Udara dan Sistem Hanud

Pemberlakuan Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) oleh Amerika Serikat ke sejumlah negara, jelas berdampak pada kinerja ekspor persenjataan Rusia, lantaran sejumlah negara (seperti Indonesia) menjadi kesulitan untuk memfinalisasi perjanjian pengadaan persenjataan dengan Rusia. Meski begitu, industri pertahanan Rusia tetap punya pasar yang kuat di beberapa wilayah.

Baca juga: Rosoboronexport Rayakan 20 Tahun Berdiri, Raih US$180 Miliar Ekspor Senjata, Didominasi Produk Matra Udara

Sebagai bukti, Rosoboronexport (bagian dari Rostec State Corporation), agen resmi penjualan produk ekspor pertahanan Rusia, pada ajang pembukaan MAKS 2021 (20/7/2021) mengumumkan bahwa di sepanjang tahun 2021 telah meraih kontrak ekspor senjata senilai US$5 miliar. Dari siaran pers yang diterima IDRTimes, Rosoboronexport menjelaskan 80 persen kontrak tersebut berasal dari jenis alutsista di segmen angkatan udara dan sistem pertahanan udara (hanud).

Di MAKS 2021, Rosoboronexport akan menandatangani program bersama dengan Technodinamika untuk mempromosikan sistem parasut dan kegiatan riset di pasar eksternal. “Semakin banyak negara yang berniat untuk memproduksi senjata di wilayah mereka, sehingga peningkatan jumlah kontrak dengan skema transfer of technology menjadi tren di pasar senjata global saat ini,” ujar Alexander Mikheev, Direktur Jenderal Rosoboronexport. Ia menambahkan, Rosoboronexport akan mempromosikan kerja sama tersebut di bidang penerbangan, sistem rudal, sistem hanud dan program luar angkasa di di negara-negara Afrika, Timur Tengah, dan Asia Pasifik.

Sepanjang 2021, Rusia Raih US$5 Miliar Penjualan Alutsista, 80 Persen Didominasi Pesanan Angkatan Udara dan Sistem Hanud

Jika diperdalam, dalam dua puluh tahun ini, negara mitra Rusia di tahun 2020 lalu mendapatkan produk alutsista untuk matra udara dengan nilai lebih dari US$85 miliar, kemudian ekspor alutsista di lini pertahanan udara dan ground forces mencapai US$30 miliar. Dan ekspor untuk matra laut mencapai nilai US$28 miliar.

Baca juga: 10 Tahun Terakhir, Rusia Telah Ekspor 850 Unit Helikopter, Mi-17V5 Jadi yang Terlaris

Tantangan utama yang dihadapi Rosoboronexport adalah menghadirkan senjata dan militer berteknologi tinggi terbaru ke pasar senjata global. Pihak Rosoboronexport mengharapkan dapat meluncurkan sekitar 50 jenis senjata terbaru di pasar senjata global dalam lima sampai tujuh tahun ke depan. (Bayu Pamungkas)

Terima kasih telah membaca artikel

Sepanjang 2021, Rusia Raih US$5 Miliar Penjualan Alutsista, 80 Persen Didominasi Pesanan Angkatan Udara dan Sistem Hanud