Sempat Kritis, Mantan Petinju Ceritakan Rasanya Sekarat karena Corona

Jakarta

Paddy Doherty, seorang mantan petarung bare-knuckle boxing atau ‘tinju tangan kosong’ asal Inggris menceritakan perjuangannya saat kritis akibat virus Corona COVID-19.

Dikutip dari Daily Star, Doherty harus dirawat di rumah sakit karena terkena pneumonia dan COVID-19. Disebutkan, kala itu ia diprediksi hanya memiliki peluang hidup sebesar 50 persen.

Saat berjuang melawan COVID-19, pria berusia 61 tahun itu mengaku badannya terasa seperti sedang lumpuh, karena tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya.

“Aku merasa tubuhku seperti lumpuh, karena aku tidak bisa berbuat apa-apa,” ujar Doherty.

“Aku tidak dapat mengangkat tangan, kepala, atau bahkan berbicara. Aku tidak punya tenaga,” tambahnya.

Doherty mengatakan, ia diberikan berbagai macam obat untuk bisa sembuh. Namun, jika obat-obatan itu tidak berhasil, ia harus menggunakan ventilator agar bisa bertahan hidup.

“Aku melihat kematian tepat di depanku,” ucapnya.

“Aku berada di ruangan ini dan semua orang terkena COVID… Aku belum pernah melihat yang seperti ini di dalam hidupku,” jelasnya.

Doherty pun sempat merasa pesimis bahwa ia bisa menang melawan COVID-19. Namun, para tenaga medis yang merawatnya terus memberikan semangat agar ia bisa pulih dari sakitnya.

Hingga akhirnya, setelah 6 hari dirawat di Countess of Chester Hospital, kondisi Doherty berangsur membaik dan ia diizinkan untuk pulang ke rumah.

Merasa beruntung karena bisa pulih dari COVID-19, Doherty pun mengingatkan kepada orang-orang agar tidak menganggap remeh penyakit ini.

“Orang-orang harus menyadari bahwa ini tidak dibuat-buat,” ungkapnya.

“Ini nyata dan begitu banyak orang yang telah kehilangan nyawanya,” tuturnya.

Terima kasih telah membaca artikel

Sempat Kritis, Mantan Petinju Ceritakan Rasanya Sekarat karena Corona