Selat Hormuz Memanas, Iran Sukses Luncurkan Rudal Udara ke Udara ‘Sidewinder’ dari Drone Karrar

Bukan sekedar propaganda, Iran dalam teknologi pengembangan drone secara tak langsung telah membutikan kemampuannya. Meski banyak dikatakan tak secanggih drone lansiran Barat dan Israel, namun apa yang telah dilakukan drone kamikaze milisi Houthi Yaman saat menyerang instalasi vital di Arab Saudi, menyiratkan kapabilitas drone Iran. Dan di tengah tensi politik yang meninggi di Terusan Suez, Iran kembali membetot perhatian dunia.

Baca juga: Houthi Tampilkan Tiga Rudal Udara ke Udara Buatan Rusia yang ‘Disulap’ Menjadi Rudal Hanud

Seperti belum lama berselang, Iran menggelar latihan drone tempur berskala besar provinsi Semnan. Dari beragam drone yang dipamerkan ke media lokal, nampak sosok drone Karrar produksi Iran Aircraft Manufacturing Industrial Company (HESA).

Karrar sejatinya bukan drone keluaran baru, lantaran drone dengan mesin turbojet ini sudah diperkenalkan pada tahun 2010, bahkan Karrar telah digunakan oleh pejuang Hizbullah di Lebanon. Yang menarik dari tampilan terbaru Karrar adalah drone ini tertangkap kamera telah dipasang rudal udara ke udara.

Selat Hormuz Memanas, Iran Sukses Luncurkan Rudal Udara ke Udara ‘Sidewinder’ dari Drone Karrar

Dikutip dari TheDrive.com (6/1/2021), disebutkan drone Karrar telah dipasang rudal udara ke udara yang identik dengan AIM-9 Sidewinder. Meski tak menjelaskan spesifikasi rudal yang dimaksud, namun, Iran menyebut rudal yang dimaksud sebagai Azarakhsh. Para analis menduga rudal Azarakhsh adalah hasil reverse engineering atas rudal Sidewinder, Iran diketahui memiliki ribuan rudal Sidewinder yang dipasok Amerika Serikat saat rezim Rheza Pahlevi berkuasa.

Dari video yang diposting akun Twitter Reza_Mad @maysam21901, nampak rudal yang diklaim sebagai Azarakhsh telah diluncurkan dari drone Karrar. Bila klaim Iran berhasil meluncurkan rudal udara ke udara dari drone adalah benar, maka Negeri Para Mullah menjadi negara ketiga di dunia yang sukses menjajal praktek operasi tersebut, dimana sebelumnya metode tersebut telah dilakukan AS lewat drone MQ-9 Reapers dengan AIM-9X Sidewinder dan Rusia lewat drone Sukhoi S-70 Okhotnik.

Kembali ke sang pengusung rudal Azarakhsh, drone Karrar banyak disebut sebagai copy-an dari target drone Beechcraft MQM-107 Streaker, yang memang juga pernah dijual oleh AS ke Iran. Di tangan Iran, Karrar tak hanya sanggup meluncurkan rudal udara ke udara, bom konvensional sekelas MK82 pun dapat dilepaskan dari drone ini.

Dari spesifikasi, Karrar mengadopsi pemandu autopilot system dengan dukungan INS/GPS guidance. Karrar ditenagai satu mesin turbojet Tolloue 5 or Microturbo TR 60-5, dimana dapat membawa drone ini melesat hingga 900 km per jam. Jarak jelajah Karrar mencapai 1.000 km dengan radius tempur 500 km.

Baca juga: Drone Kamikaze, Kebangkitan Era Rudal Jelajah “Gaya” Baru

Punya berat maksimum saat tinggal landas 700 kg, payload yang dapat dibawa Karrar mencapai 227 kg. Karrar punya panjang 4 meter dan lebar bentang sayap 2,5 meter, drone ini diluncurkan dengan catapult system, sedangkan untuk recovery (di daratkan) menggunakan parasut. (Gilang Perdana)

Terima kasih telah membaca artikel

Selat Hormuz Memanas, Iran Sukses Luncurkan Rudal Udara ke Udara ‘Sidewinder’ dari Drone Karrar