RI Tetap Harus Bikin Vaksin COVID-19 Sendiri, Ini Alasannya

Jakarta

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia perlu membuat sendiri vaksin vaksin virus Corona COVID-19. Akan sangat riskan jika Indonesia hanya bergantung kepada vaksin buatan luar negeri.

“Pada intinya indonesia adalah negara besar, 270 juta penduduk itu akan sangat riskan kalau kita hanya bergantung pada vaksin yang didatangkan dari luar,” beber Menristek dalam siaran pers di BNPB melalui kanal YouTube Selasa (27/10/2020)

“Sehingga kita harus punya kemampuan, tidak hanya pada produksi, tapi juga ditahap penelitian dan pengembangannya,” lanjutnya.

Untuk COVID-19, disebutkan oleh Menristek bahwa setelah diidentifikasi dan dikeluarkannya KEPPRES nomor 18 mengenai Tim Nasional Percepatan Pengembangan Vaksin Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Saat ini ada 6 institusi yang sedang mengembangakan vaksin COVID-19 di Indonesia.

“Ini luar biasa, artinya menunjukkan bagaimana kepedulian para peneliti, dosen untuk mencari solusi COVID-19. Keenam institusi tersebut adalah, lembaga Eijkman, LIPI, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Airlangga,” tambahnya.

Perkembangan penelitian dari keenam institusi tersebut akan memasuki tahapan uji coba pada hewan di 2020 hingga 2021 mendatang. Tetapi, Bambang memperkirakan yang paling cepat selesai adalah dari lembaga Eijkman.


Terima kasih telah membaca artikel

RI Tetap Harus Bikin Vaksin COVID-19 Sendiri, Ini Alasannya