Presiden AS: Facebook Bisa “Membunuh” Masyarakat

Jakarta, – Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menilai bahwa beberapa platform media sosial seperti Facebook dapat membunuh masyarakat secara perlahan akibat misinformasi tentang vaksinasi Covid-19.

Melalui pernyataannya di Gedung Putih pada Jumat, (16/7/2021), Biden menanggapi pertanyaan wartawan yang meminta dirinya untuk berpendapat tentang platform media seperti Facebook yang kerap kali menyebar informasi hoax seputar Covid-19.

“Mereka membunuh orang … satu-satunya pandemi yang kita miliki adalah di antara yang tidak divaksinasi, dan mereka membunuh orang.” ujar Biden.

Pernyataan itu muncul setelah kampanye terkoordinasi dari Gedung Putih yang menekan Facebook dan platform lain untuk bertindak lebih agresif dalam melawan informasi yang salah tentang vaksin virus corona.

Baca juga:Waspada! Indonesia Jadi Salah Satu Sasaran Spyware Buatan Israel

Melansir dari TheVerge, satu hari sebelum kampanye di Gedung Putih tersebut, sebuah laporan datang dari Ahli Bedah Umum, Vivek Murthy, yang meminta platform media sosial untuk menerapkan hukuman lebih ketat terhadap akun yang membagikan informasi yang tidak benar. Dalam pernyataannya kepada korps pers, dirinya secara khusus memanggil mesin rekomendasi algoritmik seperti Umpan Berita Facebook lantaran berkontribusi pada informasi yang salah.

“Mereka telah merancang fitur produk, seperti tombol ‘Suka’, yang menghargai kami karena berbagi konten yang bermuatan emosional, bukan konten yang akurat. Dan, algoritme mereka cenderung memberi kita lebih banyak dari apa yang kita klik, menarik kita lebih dalam dan lebih dalam ke dalam sumur informasi yang salah.” terang Murthy.

Menyikapi rumor tak sedap tersebut, Facebook pun tak tinggal diam. Platform media sosial besutan Mark Zuckerberg itu angkat bicara pada Sabtu, (17/7/2021), satu hari setelah pernyataan Biden itu. Melalui blog resmi milik Facebook, wakil presiden perusahaan, Guy Rosen, bersikeras membantah pernyataan Biden itu. Dirinya berujar bahwa justru Biden telah memutarbalikkan fakta.

“Data menunjukkan bahwa 85% pengguna Facebook di AS telah atau ingin divaksinasi terhadap Covid-19. Tujuan Presiden Biden adalah agar 70% orang Amerika divaksinasi pada 4 Juli. Dan, Facebook bukan alasan mengapa tujuannya terlewatkan.” kata Guy.

Jika kita kilas balik, informasi berbentuk “Hoax” tentang Covid-19 memang sebelumnya telah menyebar sejak awal pandemi di situs media sosial, termasuk Facebook, Twitter, dan YouTube. Para peneliti dan anggota parlemen sejatinya memang telah lama menuding bahwa Facebook sudah gagal mengawasi konten berbahaya di platformnya.

Baca juga: Respon Ancaman Siber Spyware Israel, Kominfo Perkuat Edukasi dan Literasi Digital Masyarakat  

Tetapi, Facebook dalam hal ini telah mengambil langkah dengan membuat aturan untuk tidak membuat klaim palsu yang spesifik tentang Covid-19 ataupun vaksinasi, dan mengatakan bahwa saat ini Facebook justru memberi orang informasi yang dapat dipercaya tentang topik ini.

“Faktanya adalah, lebih dari 2 miliar orang telah melihat informasi resmi tentang Covid-19 dan vaksin di Facebook, lebih banyak daripada platform media sosial lainnya. Lebih dari 3,3 juta orang Amerika pun juga telah menggunakan alat pencari vaksin kami guna mencari tahu dimana dan bagaimana cara mendapatkan vaksin. Fakta menunjukkan bahwa Facebook juga membantu dalam menyelamatkan nyawa,” tambah Guy Rosen.

Tonton juga video di bawah ini:

[embedded content]

Terima kasih telah membaca artikel

Presiden AS: Facebook Bisa “Membunuh” Masyarakat